Lengkapi Protokol 3M dengan VDJ, Apa Itu?

Jum'at, 13 November 2020 - 12:18 WIB
Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Akan tetapi 3M ini saja belumlah cukup. Foto/dok
JAKARTA - Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Akan tetapi 3M ini saja belumlah cukup, untuk mencegah transmisi virus SARS-Cov-2. Masih perlu ditambahkan dengan protokol VDJ. Dijelaskan oleh dr. Dani Ferdian, MKM selaku dosen Fakultas Universitas Padjajaran, VDJ adalah ventilasi, durasi, dan jarak.

Ia menjabarkan satu persatu. Ventilasi maksudnya, buka pintu dan jendela ketika bertemu dengan orang lain. Bila tidak memungkinkan maka pastikan ventilasi di ruangan tersebut adekuat. Untuk durasi, minimalisir waktu bertemu dan berkumpul tatap muka dengan orang lain. Yang terakhir jarak, jaga jarak dua meter untuk mencegah penularan droplet atau aerosol. (Baca: Gelombang PHK Tak Terbendung, Pengangguran di Bekasi Melonjak)

“VDJ ini penting sebab penelitian menunjukkan Covid-19 bisa menyerang secara cepat bahkan sampai ke ratusan orang meski sudah menjaga jarak dua meter,” beber dr. Dani dalam Webinar Session Hadang Virus Korona Dengan Pola Hidup 3M, (11/11) yang diadakan Satgas Penanganan Covid-19 dengan SINDOnews.



Ia menyebutkan suatu kasus paduan suara di AS. Kapasitas ruangan berlatih paduan suara tersebut yang bisa menampung 120 orang sudah dikurangi 50% menjadi hanya 61 orang saja. Mereka sudah mengaplikasikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dua meter. Tetapi namanya paduan suara maka mereka pun tidak memakai masker dan ventilasi udara di ruangan itu tidak diperhatikan sementara mereka berlatih selama dua jam.

Apa yang terjadi? Dari 61 orang sebanyak 53 orang positif Covid-19 dan dua orang diantaranya meninggal dunia. Bahkan disebutkan bahwa mereka yang terinfeksi jaraknya bahkan diatas 14 meter. Padahal kalau mereka memakai masker maka risiko penularan bisa dicegah sebanyak 44%. Dan apabila menerapkan protokol VDJ maka risiko penularan pun akan lebih banyak ditekan.

“Dalam kondisi tertentu seperti ventilasi yang kurang memadai, orang yang melakukan latihan fisik atau menyanyi, dikatakan CDC bisa menyebabkan transmisi virus walau sudah menjaga jarak diatas dua meter,” ujar dr. Dani. Ia mengingatkan kembali, virus bisa bertransmisi melalui permukaan benda yang kita sentuh dan sudah terkontaminasi, droplet saat berbicara dengan orang lain, dan penyebaran aerosol di ruangan tertutup dan waktu yang lama. (Baca juga: Kenali Ciri-ciri Rumah Tangga Diganggu Setan Dasim)

Untuk diketahui, virus bisa bertahan lama pada permukaan suatu benda selama hitungan jam bahkan harian. “Inilah pentingnya menjaga kebersihan, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Jangan menyentuh mata, hidung, mulut ketika sedang berada di luar,” imbuh dr. Dani.

Mengapa harus pakai sabun? Karena virus corona ini selubungnya adalah lemak. Sabun dan handsanitizer dengan alkohol 60-70% dapat mematikan virus. Cuci tangan juga tidak boleh sembarangan, durasinya ialah 20-60 detik sedangkan memakai hand sanitizer disarankan selama 20-30 detik. Masker sendiri adalah “obat” untuk melawan virus saat ini. (Lihat videonya: Angin Puting Beliung Rusak Sejumlah Rumah)

Hindari memakai masker yang longgar, masker harus menutup ujung hidung, dan dagu secara sempurna. Ingatlah, face shiled tidak boleh dipakai tunggal melainkan harus bersamaan dengan masker. Face shield tidak bisa melindungi dari paparan virus yang lebih kecil baik dari droplet maupun aerosol. Masker kain yang disarankan adalah yang berbahan katun dengan kantong tisu di bagian tengah masker. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More