Bijak Penggunaan Galon Sekali Pakai Bisa Didaur Ulang
Rabu, 18 November 2020 - 22:50 WIB
JAKARTA - Sampah plastik yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mudah didaur ulang adalah plastik jenis PET. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Dhora Elvira dari LSM Sahabat Daur Ulang saat webinar bertajuk "Waste Management untuk Mendukung Circular Economy" pada 10 November lalu.
( )
"Plastik berbahan dasar PET (biasanya banyak digunakan di kemasan botol plastik air mineral) —hampir semua merek botol plastik air mineral. Kalau galon, kalau tidak salah Le Minerale galon sekali pakai yang menggunakan bahan PET dengan Kode Plastik Daur Ulang No.1," ujar Dhora Elvira dalam sebuah pernyataan tertulis, Rabu (18/11).
Senada dengan Dhora, Ketua Ikatan Pemulung Indonesia, Prispolly Lengkong memaparkan bahwa selama ini para pemulung memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah yang mereka pungut. Prispolly menambahkan plastik jenis PET merupakan primadona untuk para pemulung karena nilai ekonominya yang tinggi. Selain itu plastik jenis ini lebih mudah didapatkan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia), Christine Halim mengutarakan jika di ADUPI, sampah plastik yang memiliki nilai jual tinggi dan tinggi pula demand-nya adalah sampah plastik single layer atau satu lapisan jenis polipropilena, PE, HDPE, PET, dan materi selain plastik dengan kode No.7 (Bahan Kemasan Polikarbonat, PC yang biasa digunakan di kemasan galon isi ulang).
"Kehadiran galon air kemasan sekali pakai justru menghemat pemakaian plastik. Contoh dengan 1 galon bisa memuat 19 liter air. Jika digantikan dengan botol yang isinya 500ml, malah menambah jumlah sampah botol yang dipakai. Untuk perusahaan daur ulang plastik juga lebih mudah untuk didaur ulang. Ini justru ramah lingkungan," ungkap Christien.
Dhora menambahkan, sampah plastik lebih baik jika dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Butuh waktu 450-1.000 tahun untuk sampah dari botol plastik dapat terurai. "Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1.000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1.000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun," terangnya.
Dari sudut pandang pemulung, galon plastik sekali pakai (dengan kode No.1) lebih menguntungkan pemulung. Nilai jualnya yang tinggi dan lebih cepat sampai ke tangan pemulung. "Untuk galon air mineral yang diisi berulang-ulang, saya tidak sebut mereknya, tapi dari sisi pemulung tidak terlalu menguntungkan. Karena pemulung hanya bisa mendapatkan galon tersebut jika kondisinya sudah rusak," kata Prispolly.
(Baca juga: Monster Shawn Mendes-Justin Bieber Akan Segera Hadir )
Sementara itu, di samping menghadirkan Ketum ADUPI dan Prispollu, webinar yang diprakarsai LSMSahabat Daur Ulang ini juga diikuti sejumlah pihak yang sangat berkompeten di bidangnya, seperti Dr. Alue Dohong (Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Dedi Mulyadi (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI), Firdaus Ali, Phd. (Dosen Tehnik Lingkungan UI), Henky Wibawa (Direktur Eksekutif Indonesia Packaging Federation), Novrizal Tahar (Direktur Pengelolaan Sampah, KLH), dan Darutama Emmanuel (Sekjen Sahabat Daur Ulang).
( )
"Plastik berbahan dasar PET (biasanya banyak digunakan di kemasan botol plastik air mineral) —hampir semua merek botol plastik air mineral. Kalau galon, kalau tidak salah Le Minerale galon sekali pakai yang menggunakan bahan PET dengan Kode Plastik Daur Ulang No.1," ujar Dhora Elvira dalam sebuah pernyataan tertulis, Rabu (18/11).
Senada dengan Dhora, Ketua Ikatan Pemulung Indonesia, Prispolly Lengkong memaparkan bahwa selama ini para pemulung memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah yang mereka pungut. Prispolly menambahkan plastik jenis PET merupakan primadona untuk para pemulung karena nilai ekonominya yang tinggi. Selain itu plastik jenis ini lebih mudah didapatkan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia), Christine Halim mengutarakan jika di ADUPI, sampah plastik yang memiliki nilai jual tinggi dan tinggi pula demand-nya adalah sampah plastik single layer atau satu lapisan jenis polipropilena, PE, HDPE, PET, dan materi selain plastik dengan kode No.7 (Bahan Kemasan Polikarbonat, PC yang biasa digunakan di kemasan galon isi ulang).
"Kehadiran galon air kemasan sekali pakai justru menghemat pemakaian plastik. Contoh dengan 1 galon bisa memuat 19 liter air. Jika digantikan dengan botol yang isinya 500ml, malah menambah jumlah sampah botol yang dipakai. Untuk perusahaan daur ulang plastik juga lebih mudah untuk didaur ulang. Ini justru ramah lingkungan," ungkap Christien.
Dhora menambahkan, sampah plastik lebih baik jika dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Butuh waktu 450-1.000 tahun untuk sampah dari botol plastik dapat terurai. "Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1.000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1.000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun," terangnya.
Dari sudut pandang pemulung, galon plastik sekali pakai (dengan kode No.1) lebih menguntungkan pemulung. Nilai jualnya yang tinggi dan lebih cepat sampai ke tangan pemulung. "Untuk galon air mineral yang diisi berulang-ulang, saya tidak sebut mereknya, tapi dari sisi pemulung tidak terlalu menguntungkan. Karena pemulung hanya bisa mendapatkan galon tersebut jika kondisinya sudah rusak," kata Prispolly.
(Baca juga: Monster Shawn Mendes-Justin Bieber Akan Segera Hadir )
Sementara itu, di samping menghadirkan Ketum ADUPI dan Prispollu, webinar yang diprakarsai LSMSahabat Daur Ulang ini juga diikuti sejumlah pihak yang sangat berkompeten di bidangnya, seperti Dr. Alue Dohong (Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Dedi Mulyadi (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI), Firdaus Ali, Phd. (Dosen Tehnik Lingkungan UI), Henky Wibawa (Direktur Eksekutif Indonesia Packaging Federation), Novrizal Tahar (Direktur Pengelolaan Sampah, KLH), dan Darutama Emmanuel (Sekjen Sahabat Daur Ulang).
(nug)
tulis komentar anda