Mengenal Henti Jantung yang Dialami Mendiang Diego Maradona
Kamis, 26 November 2020 - 09:33 WIB
JAKARTA - Legenda sepakbola Argentina, Diego Armando Maradona meninggal dunia setelah mengalami henti jantung, Rabu (25/11) waktu setempat. Maradona meninggal di usia 60 tahun. Kabar ini dibenarkan pengacara Maradona, Matias Morla kepada CNN.
( )
Asosiasi Sepaksola Argentina juga telah mengonfirmasi kabar duka tersebut, dan mengunggah pesan singkat di media sosialnya.
"Asosiasi Sepakbola Argentina melalui Presiden Claudio Tapia mengungkapkan kesedihannya yang paling dalam atas kematian legenda kami, Diego Armando Maradona. Anda akan selalu ada di hati kami," tulis pesan itu di Twitter.
(Baca Juga: Kata-kata Terakhir Maradona sebelum Meninggal: Aku Tidak Enak Badan!
Henti jantung merupakan akibat dari gangguan listrik yang menyebabkan jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Di mana ritme jantung cepat dan tidak teratur sehingga jantung tidak dapat memompa secara efektif dan tiba-tiba pingsan.
Seperti dilansir CNN, Kamis (26/11), hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan tidak terduga akan mengakibatkan hilangnya pernapasan dan kesadaran yang sama mendadak.
(Baca Juga: Mobil-mobil Supercar nan Mewah dalam Kehidupan Diego Maradona
Kelangsungan hidup dimungkinkan setelah henti jantung, dengan pengobatan. CPR, defibrilator, atau kompresi dada dapat menyelamatkan nyawa seseorang hingga petugas darurat tiba. Salah satu penyebab henti jantung adalah serangan jantung.
( )
Asosiasi Sepaksola Argentina juga telah mengonfirmasi kabar duka tersebut, dan mengunggah pesan singkat di media sosialnya.
"Asosiasi Sepakbola Argentina melalui Presiden Claudio Tapia mengungkapkan kesedihannya yang paling dalam atas kematian legenda kami, Diego Armando Maradona. Anda akan selalu ada di hati kami," tulis pesan itu di Twitter.
(Baca Juga: Kata-kata Terakhir Maradona sebelum Meninggal: Aku Tidak Enak Badan!
Henti jantung merupakan akibat dari gangguan listrik yang menyebabkan jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Di mana ritme jantung cepat dan tidak teratur sehingga jantung tidak dapat memompa secara efektif dan tiba-tiba pingsan.
Seperti dilansir CNN, Kamis (26/11), hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan tidak terduga akan mengakibatkan hilangnya pernapasan dan kesadaran yang sama mendadak.
(Baca Juga: Mobil-mobil Supercar nan Mewah dalam Kehidupan Diego Maradona
Kelangsungan hidup dimungkinkan setelah henti jantung, dengan pengobatan. CPR, defibrilator, atau kompresi dada dapat menyelamatkan nyawa seseorang hingga petugas darurat tiba. Salah satu penyebab henti jantung adalah serangan jantung.
tulis komentar anda