Dinilai Berbahaya, Hindari Penggunaan Kemasan Plastik BPA

Senin, 07 Desember 2020 - 17:42 WIB
"Hal itu bisa menimbulkan dampak kesehatan kalau dalam dosis rendah,salah satunya akan menimbulkan perubahan permanen dalam organ kemaluan, meningkatkan kadar prostate, menurunkan hormon testoteron. Artinya kurang kuat untuk mendapatkan keturunan. Dia juga bisa menyebabkan kanker, terutama kanker payudara. Apalagi pada kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, manula dan ibu hamil," terang Iwan.

Dijelaskannya juga jika penggunaan BPA di dalam plastik sudah dilarang Badan POM lantaran sangat berbahaya. Seharusnya sudah tidak digunakan lagi untuk kemasan minuman atau pun makanan. "Enggak boleh, karena BPA itu masuk kelompok mikroplastik, kecil sekali. Walaupun dalam waktu pendek tak menyebabkan dampak langsung, tapi ke depan bisa muncul dampak lainnya," kata dia.

Sementara itu, negara-negara maju sudah banyak yang mengganti BPA dengan bahan lain yang lebih aman. Sejak 2010, misalnya,pemerintah Kanada sudah melarang penggunaan plastik BPA pada botol minum bayi. Penggantinya adalah BPS (bisphenol-S) dan BPF bisphenol-F (bisphenol-F). Begitu juga Austria yangmelarang BPA pada 2011, Belgia (2012), Swedia (2012), Prancis (2012) dan Denmark (2013).

(Baca juga: Vaksin Covid-19 Telah Tiba! Ini Kandungan di Dalamnya )

Melalui regulasi yang ketat dari pemerintah masing-masing, mereka sudah melarang penggunaan kemasan yang berbahan baku plastik BPA. Di Prancis, pemerintahnya telah melarang seluruh kemasan plastik BPA.
(nug)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More