Terus Berinovasi dan Beradaptasi, Dapur Cokelat Mampu Bertahan di Masa Pandemi

Minggu, 13 Desember 2020 - 04:24 WIB
Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini. Dapur Cokelat mampu melakukan adaptasi dan inovasi dengan baik, sehingga dapat terus eksis. / Foto: SINDOnews/Wahyu Nugroho
JAKARTA - Berdiri sejak 2001, Dapur Cokelat tidak hanya mampu bertahan, namun juga berkembang pesat. Berawal dari sebuah outlet berkonsep dapur di wilayah Jakarta Selatan, kini usaha yang dirintis Ermey Trisniaty bersama Okky Dewanto itu memiliki puluhan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

( )

Bahkan, Dapur Cokelat memiliki pabrik sendiri yang berlokasi di daerah Serpong, Tangerang Selatan, dan Surabaya.





Pendiri Dapur Cokelat, Ermey mengutarakan bahwa selain menjaga kualitas untuk menjaga kepercayaan pelanggannya, Dapur Cokelat juga terus melakukan inovasi dan mengikuti tren. "Seperti saat menyambut Natal atau Hari Valentine. Kami selalu memiliki tema-tema yang berbeda di tiap tahunnya. Kami mempersiapkan tema dan semuanya, tiga bulan sebelumnya," ungkap Ermey saat ditemui di kantor Dapur Cokelat, Tangerang Selatan, belum lama ini.

Kendati demikian, dalam perjalanannya, Dapur Cokelat juga sempat merasakan imbas dari sejumlah kondisi perekonomian Tanah Air. Ketika menghadapi hal tersebut, Dapur Cokelat harus mengambil keputusan dengan cepat dan tepat agar dapat terus bertahan.

Sebagaimana kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dapur Cokelat harus mampu melakukan adaptasi dengan baik. Pasalnya, pandemi yang melanda sejak Maret 2020 itu juga sangat memengaruhi daya beli masyarakat. "Sebelum benar-benar terasa dampaknya, saya langsung berembuk dengan manajemen. Memikirkan beberapa skenario yang mungkin akan terjadi," ujar Ermey.



Guna mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19, Dapur Cokelat juga memberlakukan protokol kesehatan yang ketat terhadap para karyawannya. Seperti banyak perusahaan lainnya, mereka juga terpaksa harus melakukan keputusan pahit, yakni tidak mempekerjakan tim yang masa kontrak kerjanya sudah berakhir, dan produksi harus dikurangi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!