Mencari Teknologi Penyelamat Jiwa Demi Ketahanan Bencana
Jum'at, 18 Desember 2020 - 21:58 WIB
JAKARTA - Prudence Foundation bersama dengan mitra yang bergerak di bidang kemanusiaan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) serta mitra dalam bidang teknologi Lenovo, meluncurkan edisi kedua Safe Steps Disaster Tech (D-Tech) award.
(Baca juga: Terpapar Covid-19, Pevita Pearce Ingatkan Siapapun Bisa Terjangkit )
Penghargaan tersebut bertujuan untuk menemukan, mendanai, dan memberikan dukungan solusi teknologi yang mampu menyelamatkan jiwa sebelum, selama, atau setelah bencana alam. Sejak 2000, lebih dari 40 persen peristiwa bencana global telah terjadi di kawasan Asia Pasifik, yang mengakibatkan kematian terhadap sekitar 800.000 jiwa dan berdampak pada 3,2 miliar orang.
Tahun ini, pandemi Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 11 juta orang dan diperkirakan mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari USD2,7 triliun dan menyebabkan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana serta kolaborasi di segala sektor untuk mengurangi ancaman dan dampak bencana alam.
D-Tech award digagas Prudence Foundation dengan keyakinan bahwa inovasi di bidang teknologi memiliki peranan yang sangat signifikan dalam meningkatkan kesiapsiagaan, pemulihan, dan ketahanan bencana. Penghargaan ini merupakan bagian dari Safe Steps, program kesadaran masal multi-platform yang dikembangkan Prudence Foundation dan didukung IFRC serta mitra lainnya untuk memberikan informasi penyelamat jiwa pada peristiwa bencana alam, keselamatan berlalu lintas, dan pertolongan pertama.
"Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah meningkatkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk kesiapsiagaan bencana dan penguatan teknologi dalam ketahanan, respons, dan pemulihan bencana," ujar Chairman of Prudence Foundation, Donald Kanak dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/12).
"Kami merancang Safe Steps D-Tech Awards untuk mendorong wirausahawan di seluruh dunia agar mengalokasikan energi dan kemampuan yang mereka miliki dalam penerapan teknologi untuk mengurangi dampak kehancuran akibat bencana. Kami percaya D-Tech memiliki potensi besar untuk mengubah kekacauan menjadi kebaikan dan memberikan dampak yang serupa seperti teknologi di negara lain, seperti edtech, fintech dan medtech," paparnya.
Organisasi yang berpartisipasi dalam penghargaan ini memiliki peluang untuk memenangkan dana hibah dengan total senilai USD200.000 untuk mendukung implementasi dan peningkatan solusi D-Tech. Semi finalis dan finalis akan mendapatkan akses untuk dibina para ahli, kesempatan promosi dan mengakses jaringan ke perwakilan lembaga kemanusiaan, pengelola modal ventura, pengusaha muda di bidang teknologi dan pengembang bisnis sosial. Finalis akan mempresentasikan solusi yang mereka usulkan kepada panel juri pada Juni 2021.
Perusahaan sosial Indonesia PetaBencana.id menempati runner-up kedua dalam penghargaan tahun lalu sebagai bentuk pengakuan atas platform berbasis web gratis yang mereka sediakan untuk menyediakan visualisasi bencana skala besar dengan memanfaatkan laporan dari berbagai sumber dan data statistik secara real-time. Sejak saat itu, solusi D-Tech ini diadopsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memantau bencana banjir, meningkatkan waktu tanggap darurat, dan membagikan informasi darurat kepada penduduk di seluruh Indonesia.
IFRC's Regional Director for Asia Pacific, Alexander Matheou mengatakan, tahun 2020 telah menunjukkan bahwa ketahanan terhadap bencana ternyata sangat penting. "IFRC dengan senang hati bekerja sama kembali dengan Prudence Foundation dalam Safe Steps D-Tech Awards untuk menyatukan sektor swasta dan masyarakat guna mendukung solusi teknologi yang akan membantu menyelamatkan jiwa manusia," ujarnya.
(Baca juga: Iko Uwais dan Al Ghazali Jadi Hero Legendaris MLBB di Winter Clash )
Semnetara itu, penghargaan ini turut didukung berbagai mitra strategis, termasuk Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), Antler, e27, Give2Asia, Hatcher +, Jubilee Capital Management dan National Geographic. Pendaftaran untuk mengikuti kompetisi ini dibuka sejak 8 Desember 2020 hingga 19 Februari 2021.
(Baca juga: Terpapar Covid-19, Pevita Pearce Ingatkan Siapapun Bisa Terjangkit )
Penghargaan tersebut bertujuan untuk menemukan, mendanai, dan memberikan dukungan solusi teknologi yang mampu menyelamatkan jiwa sebelum, selama, atau setelah bencana alam. Sejak 2000, lebih dari 40 persen peristiwa bencana global telah terjadi di kawasan Asia Pasifik, yang mengakibatkan kematian terhadap sekitar 800.000 jiwa dan berdampak pada 3,2 miliar orang.
Tahun ini, pandemi Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 11 juta orang dan diperkirakan mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari USD2,7 triliun dan menyebabkan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana serta kolaborasi di segala sektor untuk mengurangi ancaman dan dampak bencana alam.
D-Tech award digagas Prudence Foundation dengan keyakinan bahwa inovasi di bidang teknologi memiliki peranan yang sangat signifikan dalam meningkatkan kesiapsiagaan, pemulihan, dan ketahanan bencana. Penghargaan ini merupakan bagian dari Safe Steps, program kesadaran masal multi-platform yang dikembangkan Prudence Foundation dan didukung IFRC serta mitra lainnya untuk memberikan informasi penyelamat jiwa pada peristiwa bencana alam, keselamatan berlalu lintas, dan pertolongan pertama.
"Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah meningkatkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk kesiapsiagaan bencana dan penguatan teknologi dalam ketahanan, respons, dan pemulihan bencana," ujar Chairman of Prudence Foundation, Donald Kanak dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/12).
"Kami merancang Safe Steps D-Tech Awards untuk mendorong wirausahawan di seluruh dunia agar mengalokasikan energi dan kemampuan yang mereka miliki dalam penerapan teknologi untuk mengurangi dampak kehancuran akibat bencana. Kami percaya D-Tech memiliki potensi besar untuk mengubah kekacauan menjadi kebaikan dan memberikan dampak yang serupa seperti teknologi di negara lain, seperti edtech, fintech dan medtech," paparnya.
Organisasi yang berpartisipasi dalam penghargaan ini memiliki peluang untuk memenangkan dana hibah dengan total senilai USD200.000 untuk mendukung implementasi dan peningkatan solusi D-Tech. Semi finalis dan finalis akan mendapatkan akses untuk dibina para ahli, kesempatan promosi dan mengakses jaringan ke perwakilan lembaga kemanusiaan, pengelola modal ventura, pengusaha muda di bidang teknologi dan pengembang bisnis sosial. Finalis akan mempresentasikan solusi yang mereka usulkan kepada panel juri pada Juni 2021.
Perusahaan sosial Indonesia PetaBencana.id menempati runner-up kedua dalam penghargaan tahun lalu sebagai bentuk pengakuan atas platform berbasis web gratis yang mereka sediakan untuk menyediakan visualisasi bencana skala besar dengan memanfaatkan laporan dari berbagai sumber dan data statistik secara real-time. Sejak saat itu, solusi D-Tech ini diadopsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memantau bencana banjir, meningkatkan waktu tanggap darurat, dan membagikan informasi darurat kepada penduduk di seluruh Indonesia.
IFRC's Regional Director for Asia Pacific, Alexander Matheou mengatakan, tahun 2020 telah menunjukkan bahwa ketahanan terhadap bencana ternyata sangat penting. "IFRC dengan senang hati bekerja sama kembali dengan Prudence Foundation dalam Safe Steps D-Tech Awards untuk menyatukan sektor swasta dan masyarakat guna mendukung solusi teknologi yang akan membantu menyelamatkan jiwa manusia," ujarnya.
(Baca juga: Iko Uwais dan Al Ghazali Jadi Hero Legendaris MLBB di Winter Clash )
Semnetara itu, penghargaan ini turut didukung berbagai mitra strategis, termasuk Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), Antler, e27, Give2Asia, Hatcher +, Jubilee Capital Management dan National Geographic. Pendaftaran untuk mengikuti kompetisi ini dibuka sejak 8 Desember 2020 hingga 19 Februari 2021.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda