7 dari 10 Ibu Kesulitan Kelola Keuangan di Masa Pandemi
Selasa, 29 Desember 2020 - 09:09 WIB
JAKARTA - Pengelolaan keuangan keluarga menjadi salah satu tantangan tersendiri yang dihadapi oleh para ibu, khususnya di masa pandemi Covid-19. Setidaknya 7 dari 10 ibu mengaku kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, dan hanya 1 dari 10 ibu yang benar-benar melakukan pencatatan keuangan selama masa pandemi.
( )
Fakta ini terungkap dari survei yang dilakukan platform pembayaran digital, rewards dan layanan finansial, OVO kepada 367 responden di Jabodetabek dan sekitarnya.
Dalam menghadapi tantangan pengelolaan keuangan keluarga, para ibu dihadapkan pada kondisi dan kenyataan yang menyadarkan mereka bahwa,salah satu hal yang terpenting untuk dilakukan dalam menghadapi situasi tak menentu seperti pandemi saat ini adalah dengan menyiapkan dana darurat.
Sayangnya, hanya setengah dari para ibu yang menjadi responden survei mengakui bahwa mereka tidak memiliki dana darurat. Padahal di saat yang bersamaan, ibu yang memiliki dana darurat, lebih dari setengahnya mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan adanya dana tersebut karena dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran harian selama pandemi.
Konsultan Perencana Keuangan, Prita Ghozie mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan perencana keuangan, di tengah situasi pandemi, banyak kliennya yang mengeluhkan kesulitan pengelolaan keuangan.
"Sebetulnya, sebagai pengelola keuangan rumah tangga, para ibu tidak perlu panik dalam mengelola keuangan, yang terpenting dan harus dilakukan adalah menyusun rencana menabung dan rencana belanja," ucap Prita, beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, langkah berikutnya adalah disiplin dalam menjalankan rencana tersebut, karena dalam rumah tangga, seorang ibu itu bisa diibaratkan sebagai nakhoda yang harus mengelola arus keuangan keluarga. "Dengan melakukan pengelolaan keuangan termasuk sudah memiliki proteksi yang jelas bagi keluarga," ujar Prita.
Prita mengungkapkan, saat ini semangat berbisnis semakin kuat menular di antara kalangan ibu-ibu. Menurutnya, itu positif sekali dan solusi cerdas yang bisa dilakukan para ibu. Pasalnya, dengan semangat berbisnis, para ibu bisa memiliki penghasilan tambahan dari kegiatan yang disukainya, seperti memasak, atau membuat karya kerajinan yang banyak diperlukan oleh masyarakat saat ini.
"Banyak juga klien kami yang bertanya bagaimana membagi pos-pos pengeluaran, setelah mendapatkan penghasilan tambahan. Ada yang merasa karena itu penghasilan tambahan, jadi bisa dipakai untuk hal-hal yang nonprioritas. Karena itu, kami menyarankan agar mulai menginvestasikan penghasilan tambahan mereka untuk tujuan masa depan ke pilihan aset investasi jangka panjang seperti instrumen pasar modal," papar Prita.
(Baca juga: 10 Tips Liburan Akhir Tahun yang Aman saat Pandemi )
Lebih lanjut, kata Prita, menggunakan aplikasi dompet digital dapat membantu pengelolaan keuangan, karena ibu rumah tangga jadi bisa melihat kembali belanja apa saja yang telah dilakukan. Selain itu, menggunakan dompet digital dapat membantu mengurangi resiko tertular virus karena transaksi yang minim kontak dan cashless.
( )
Fakta ini terungkap dari survei yang dilakukan platform pembayaran digital, rewards dan layanan finansial, OVO kepada 367 responden di Jabodetabek dan sekitarnya.
Dalam menghadapi tantangan pengelolaan keuangan keluarga, para ibu dihadapkan pada kondisi dan kenyataan yang menyadarkan mereka bahwa,salah satu hal yang terpenting untuk dilakukan dalam menghadapi situasi tak menentu seperti pandemi saat ini adalah dengan menyiapkan dana darurat.
Sayangnya, hanya setengah dari para ibu yang menjadi responden survei mengakui bahwa mereka tidak memiliki dana darurat. Padahal di saat yang bersamaan, ibu yang memiliki dana darurat, lebih dari setengahnya mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan adanya dana tersebut karena dapat digunakan untuk menutupi pengeluaran harian selama pandemi.
Konsultan Perencana Keuangan, Prita Ghozie mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan perencana keuangan, di tengah situasi pandemi, banyak kliennya yang mengeluhkan kesulitan pengelolaan keuangan.
"Sebetulnya, sebagai pengelola keuangan rumah tangga, para ibu tidak perlu panik dalam mengelola keuangan, yang terpenting dan harus dilakukan adalah menyusun rencana menabung dan rencana belanja," ucap Prita, beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, langkah berikutnya adalah disiplin dalam menjalankan rencana tersebut, karena dalam rumah tangga, seorang ibu itu bisa diibaratkan sebagai nakhoda yang harus mengelola arus keuangan keluarga. "Dengan melakukan pengelolaan keuangan termasuk sudah memiliki proteksi yang jelas bagi keluarga," ujar Prita.
Prita mengungkapkan, saat ini semangat berbisnis semakin kuat menular di antara kalangan ibu-ibu. Menurutnya, itu positif sekali dan solusi cerdas yang bisa dilakukan para ibu. Pasalnya, dengan semangat berbisnis, para ibu bisa memiliki penghasilan tambahan dari kegiatan yang disukainya, seperti memasak, atau membuat karya kerajinan yang banyak diperlukan oleh masyarakat saat ini.
"Banyak juga klien kami yang bertanya bagaimana membagi pos-pos pengeluaran, setelah mendapatkan penghasilan tambahan. Ada yang merasa karena itu penghasilan tambahan, jadi bisa dipakai untuk hal-hal yang nonprioritas. Karena itu, kami menyarankan agar mulai menginvestasikan penghasilan tambahan mereka untuk tujuan masa depan ke pilihan aset investasi jangka panjang seperti instrumen pasar modal," papar Prita.
(Baca juga: 10 Tips Liburan Akhir Tahun yang Aman saat Pandemi )
Lebih lanjut, kata Prita, menggunakan aplikasi dompet digital dapat membantu pengelolaan keuangan, karena ibu rumah tangga jadi bisa melihat kembali belanja apa saja yang telah dilakukan. Selain itu, menggunakan dompet digital dapat membantu mengurangi resiko tertular virus karena transaksi yang minim kontak dan cashless.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda