Gejala Covid-19 Ternyata Bisa dari Kuku dan Daun Telinga
Jum'at, 15 Januari 2021 - 10:00 WIB
JAKARTA - Sangat penting untuk memperhatikan gejala COVID-19 dan mengisolasi diri atau mencari bantuan medis untuk memutus rantai penularan.
Saat ini, gejala COVID-19 sangat beragam. Tidak hanya demam dan batuk, yang mengejutkan adalah Anda dapat melihat gejala COVID-19 di kuku dan daun telinga Anda.
Dilansir Express, kondisi ini menunjukkan tentang kadar oksigen darah. COVID-19 dan risiko terkait dapat menyebabkan kadar oksigen turun ke tingkat yang mengkhawatirkan.
COVID Symptom Study App menjelaskan, Anda dapat memonitor kadar oksigen menggunakan pulse oximeter, sensor sederhana tanpa rasa sakit yang menyinari kuku atau daun telinga untuk mengetahui berapa banyak oksigen dalam darah sebagai persentase dari jumlah total yang dapat dibawa.
"Jika Anda menderita COVID-19, dokter mungkin memberi oksimeter untuk digunakan di rumah," jelas penelitian tersebut.
"Berhati-hatilah dalam membeli pluse oximeter online atau mengandalkan fungsi pemantauan oksigen dari jam tangan pintar (kadang-kadang dikenal sebagai sensor SpO2) karena ini mungkin tidak akurat," lanjutnya.
Menurut COVID Symptom Study App, jika Anda dalam keadaan sehat dan saturasi oksigen turun kurang dari 95%, tarik napas dalam-dalam dan ulangi pembacaan saturasi oksigen. Jika satursi oksigen antara 92 dan 94%, segera hubungi dokter.
Saat ini, gejala COVID-19 sangat beragam. Tidak hanya demam dan batuk, yang mengejutkan adalah Anda dapat melihat gejala COVID-19 di kuku dan daun telinga Anda.
Dilansir Express, kondisi ini menunjukkan tentang kadar oksigen darah. COVID-19 dan risiko terkait dapat menyebabkan kadar oksigen turun ke tingkat yang mengkhawatirkan.
COVID Symptom Study App menjelaskan, Anda dapat memonitor kadar oksigen menggunakan pulse oximeter, sensor sederhana tanpa rasa sakit yang menyinari kuku atau daun telinga untuk mengetahui berapa banyak oksigen dalam darah sebagai persentase dari jumlah total yang dapat dibawa.
"Jika Anda menderita COVID-19, dokter mungkin memberi oksimeter untuk digunakan di rumah," jelas penelitian tersebut.
"Berhati-hatilah dalam membeli pluse oximeter online atau mengandalkan fungsi pemantauan oksigen dari jam tangan pintar (kadang-kadang dikenal sebagai sensor SpO2) karena ini mungkin tidak akurat," lanjutnya.
Menurut COVID Symptom Study App, jika Anda dalam keadaan sehat dan saturasi oksigen turun kurang dari 95%, tarik napas dalam-dalam dan ulangi pembacaan saturasi oksigen. Jika satursi oksigen antara 92 dan 94%, segera hubungi dokter.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda