Royco Luncurkan Royco dengan Garam Beriodium
Selasa, 26 Januari 2021 - 18:41 WIB
JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Gizi Nasional, Royco meluncurkan inovasi terbaru, Royco dengan Garam Beriodium. Produk ini menjawab kebutuhan para orangtua untuk menyajikan aneka hidangan lezat bernutrisi guna membantu tumbuh kembang anak, sekaligus mencegah terjadinya hidden hunger atau kelaparan tersembunyi.
“Royco memiliki tujuan mulia yaitu Gerakan Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan guna menginspirasi keluarga Indonesia dalam mengonsumsi hidangan yang baik untuk tubuh maupun untuk bumi, yaitu yang beragam, bergizi seimbang, serta berasal dari sumber yang berkelanjutan. Selain itu, Royco juga ingin membantu mengatasi berbagai masalah nutrisi , baik melalui inovasi produk maupun program edukasi yang dilakukan secara konsisten," kata Director of Foods & Refreshment PT Unilever Indonesia Tbk Hernie Raharja dalam jumpa pers, Senin (25/1).
Salah satu permasalahan gizi yang masih dihadapi oleh masyarakat Indonesia, yakni hidden hunger. Kondisi kekurangan gizi ini masih sering diabaikan karena dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang. Indonesia masih memiliki beban hidden hunger yang besar. Kondisi yang timbul akibat kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat besi, vitamin A, dan zink ini telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan berkepanjangan.
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB University Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN memberikan contoh, Riset Kesehatan Dasar 2018 memperlihatkan 48,9% ibu hamil menderita anemia, dan Riset Kesehatan Dasar 2013 melaporkan bahwa 14,9% anak usia sekolah berisiko kekurangan iodium.
"Masyarakat sering kali masih abai akan masalah ini, karena meskipun makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, penderitanya tidak merasa kelaparan karena asupan gizi makronya sudah terpenuhi. Jika tidak segera mendapat perhatian, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang, baik secara fisik maupun psikis," tutur Prof. Dodik.
Asupan zat gizi mikro dapat dipenuhi dengan memastikan sajian makanan beragam di rumah sejak dini. Namun, langkah krusial ini masih belum dilakukan banyak orangtua.
Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes menjelaskan, orangtua perlu memperkaya pengetahuan dan kreativitas dalam memenuhi nutrisi seluruh keluarga dengan menyertakan bahan-bahan bergizi di tiap masakan, termasuk garam beriodium.
"Sayang, pengetahuan sebagian masyarakat mengenai manfaat iodium masih terbatas pada upaya pencegahan penyakit gondok. Padahal, dampak dari kekurangan iodium jauh lebih luas dan dapat terjadi pada semua usia. Kekurangan iodium dapat mengakibatkan perkembangan otak terganggu. Diperkirakan, 20 juta orang Indonesia menderita GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium) yang mengakibatkan hilangnya IQ setara 140 juta poin," jelas dr. Diana.
“Royco memiliki tujuan mulia yaitu Gerakan Pangan untuk Masa Depan Berkelanjutan guna menginspirasi keluarga Indonesia dalam mengonsumsi hidangan yang baik untuk tubuh maupun untuk bumi, yaitu yang beragam, bergizi seimbang, serta berasal dari sumber yang berkelanjutan. Selain itu, Royco juga ingin membantu mengatasi berbagai masalah nutrisi , baik melalui inovasi produk maupun program edukasi yang dilakukan secara konsisten," kata Director of Foods & Refreshment PT Unilever Indonesia Tbk Hernie Raharja dalam jumpa pers, Senin (25/1).
Salah satu permasalahan gizi yang masih dihadapi oleh masyarakat Indonesia, yakni hidden hunger. Kondisi kekurangan gizi ini masih sering diabaikan karena dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang. Indonesia masih memiliki beban hidden hunger yang besar. Kondisi yang timbul akibat kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat besi, vitamin A, dan zink ini telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan berkepanjangan.
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB University Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN memberikan contoh, Riset Kesehatan Dasar 2018 memperlihatkan 48,9% ibu hamil menderita anemia, dan Riset Kesehatan Dasar 2013 melaporkan bahwa 14,9% anak usia sekolah berisiko kekurangan iodium.
"Masyarakat sering kali masih abai akan masalah ini, karena meskipun makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, penderitanya tidak merasa kelaparan karena asupan gizi makronya sudah terpenuhi. Jika tidak segera mendapat perhatian, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang, baik secara fisik maupun psikis," tutur Prof. Dodik.
Asupan zat gizi mikro dapat dipenuhi dengan memastikan sajian makanan beragam di rumah sejak dini. Namun, langkah krusial ini masih belum dilakukan banyak orangtua.
Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes menjelaskan, orangtua perlu memperkaya pengetahuan dan kreativitas dalam memenuhi nutrisi seluruh keluarga dengan menyertakan bahan-bahan bergizi di tiap masakan, termasuk garam beriodium.
"Sayang, pengetahuan sebagian masyarakat mengenai manfaat iodium masih terbatas pada upaya pencegahan penyakit gondok. Padahal, dampak dari kekurangan iodium jauh lebih luas dan dapat terjadi pada semua usia. Kekurangan iodium dapat mengakibatkan perkembangan otak terganggu. Diperkirakan, 20 juta orang Indonesia menderita GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium) yang mengakibatkan hilangnya IQ setara 140 juta poin," jelas dr. Diana.
Lihat Juga :
tulis komentar anda