Ahli Ungkap Manfaat Sedekah untuk Kesehatan
Senin, 18 Mei 2020 - 15:04 WIB
JAKARTA - Sedekah sering kali dibahas namun hanya ditinjau dari aspek religius, sosial, dan ekonomi. Belum banyak yang mengkajinya dari sisi kesehatan , baik bagi yang memberi maupun yang menerima sedekah . Padahal dalam berbagai literatur ilmiah, bahkan hadist Rasulullah SAW, banyak menyinggung hubungan sedekah dengan kesehatan.
Bahkan ada hadist yang mengatakan bahwa sedekah bisa menyembuhkan dan mampu menolak bala atau musibah. Dari sisi kesehatan pun demikian. ( )
Saat ini defenisi sehat sendiri sudah luas, tidak hanya menyangkut aspek badaniah dan jiwa. Sehat juga mencakup empat aspek yakni badan atau fisik, jiwa atau mental, sosial, dan spiritual. Pada dasarnya, sehat paripurna mencakup keempat aspek ini secara utuh dan menyeluruh.
Ajaran agama dapat mendekatkan diri pada empat cakupan sehat tersebut melalui sedekah, termasuk di dalamnya zakat dan infak.
"Psikolog Amerika, David Klein, melakukan uji coba pada orang yang suka memberi. Diambil dan dianalisa air liurnya, terjadi penambahan protein yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu protein jenis A, yang dikenal dengan sebutan sel kekebalan (IgA)," kata Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Dr. dr. Muh. Khidri Alwy, M.Ag melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Sel kekebalan itu bertugas melindungi tubuh dari bakteri serta mikroba yang sering menyerang sistem pernapasan dan pencernaan. Di mana ketika seseorang merasa bahagia setelah memberikan zakat, tubuh akan memproduksi sel-sel kekebalan yang dibutuhkan untuk melindungi tubuh.
"Orang berperilaku baik hati dan peduli terhadap orang lain dapat meningkatkan suatu sinyal di otak yang diikuti dengan meluapnya tingkat kebahagiaan. Dengan pemeriksaan FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging), diperlihatkan bagian stratum ventral dan korteks orbitofrontal yang mengalami peningkatan," papar Dr. Khidri.
Di sisi lain, sedekah mampu meningkatkan hormon endorphin atau hormon yang meningkatkan rasa senang dan meningkatkan imunitas dalam tubuh. Di sisi lain, pemberian atau kebaikan akan menginspirasi banyak kebaikan lain seperti efek domino. ( )
"Rutin bersedekah memiliki risiko kematian yang lebih rendah dalam periode lima tahun ketimbang yang tidak bersedekah, dan sekitar 76% orang yang aktif dalam kegiatan sosial mempunyai kesehatan yang lebih bagus dibandingkan yang tidak bersedekah," imbuh Dr. Khidri.
Sebaliknya, pelit sedekah bakal meningkatkan hormon pemicu stres di dalam tubuh. "Hikmah lain adalah menjauhkan bencana, bahkan disebut dalam hadist, dahului bencana dengan sedekah sebelum bencana itu datang," tandasnya.
Bahkan ada hadist yang mengatakan bahwa sedekah bisa menyembuhkan dan mampu menolak bala atau musibah. Dari sisi kesehatan pun demikian. ( )
Saat ini defenisi sehat sendiri sudah luas, tidak hanya menyangkut aspek badaniah dan jiwa. Sehat juga mencakup empat aspek yakni badan atau fisik, jiwa atau mental, sosial, dan spiritual. Pada dasarnya, sehat paripurna mencakup keempat aspek ini secara utuh dan menyeluruh.
Ajaran agama dapat mendekatkan diri pada empat cakupan sehat tersebut melalui sedekah, termasuk di dalamnya zakat dan infak.
"Psikolog Amerika, David Klein, melakukan uji coba pada orang yang suka memberi. Diambil dan dianalisa air liurnya, terjadi penambahan protein yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu protein jenis A, yang dikenal dengan sebutan sel kekebalan (IgA)," kata Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Dr. dr. Muh. Khidri Alwy, M.Ag melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Sel kekebalan itu bertugas melindungi tubuh dari bakteri serta mikroba yang sering menyerang sistem pernapasan dan pencernaan. Di mana ketika seseorang merasa bahagia setelah memberikan zakat, tubuh akan memproduksi sel-sel kekebalan yang dibutuhkan untuk melindungi tubuh.
"Orang berperilaku baik hati dan peduli terhadap orang lain dapat meningkatkan suatu sinyal di otak yang diikuti dengan meluapnya tingkat kebahagiaan. Dengan pemeriksaan FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging), diperlihatkan bagian stratum ventral dan korteks orbitofrontal yang mengalami peningkatan," papar Dr. Khidri.
Di sisi lain, sedekah mampu meningkatkan hormon endorphin atau hormon yang meningkatkan rasa senang dan meningkatkan imunitas dalam tubuh. Di sisi lain, pemberian atau kebaikan akan menginspirasi banyak kebaikan lain seperti efek domino. ( )
"Rutin bersedekah memiliki risiko kematian yang lebih rendah dalam periode lima tahun ketimbang yang tidak bersedekah, dan sekitar 76% orang yang aktif dalam kegiatan sosial mempunyai kesehatan yang lebih bagus dibandingkan yang tidak bersedekah," imbuh Dr. Khidri.
Sebaliknya, pelit sedekah bakal meningkatkan hormon pemicu stres di dalam tubuh. "Hikmah lain adalah menjauhkan bencana, bahkan disebut dalam hadist, dahului bencana dengan sedekah sebelum bencana itu datang," tandasnya.
(tsa)
tulis komentar anda