Cegah Corona, Masyarakat Disarankan Rutin Konsumsi Probiotik dan Prebiotik

Sabtu, 18 April 2020 - 03:00 WIB
Guna membentuk kembali mikrobiota yang sehat, sangat disarankan rutin mengonsumsi probiotik dan prebiotik. / Foto: ilustrasi/IndustryARC Blog
JAKARTA - Berbagai protokol pencegahan telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan laju penyebaran coronavirus di Tanah Air. Salah satu cara yang dilakukan adalah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah yang terdampak Covid-19. Pasalnya, virus ini ditularkan antar manusia melalui kontak dekat.

Pemerhati kesehatan Ge Recta Geson berpandangan bahwa pandemi Covid-19 akan dapat memakan korban dengan daya tahan tubuh yang lemah, artinya orang yang sudah memiliki masalah kesehatan. Virus diketahui menyerang manusia yang mengalami penurunan imun, seperti orang tua, penderita penyakit infeksi, maupun penyakit-penyakit kronis.

"Sementara, orang yang sehat jika terpapar virus umumnya hanya menjadi carrier saja dengan gejala ringan seperti flu biasa sampai tidak mengalami gejala sama sekali," ungkap Ge Recta di Jakarta, Jumat (17/4).



Alumni Fakultas Farmasi Ubaya Surabaya itu mengatakan, 70-80% imun di seluruh tubuh dibentuk dalam saluran cerna atau gut. Microbiota yang mengedukasi dan memodulasi sistem imun sehingga mampu melawan atau membunuh patogen apapun termasuk virus. Mikrobiota adalah seluruh mikroba dan materi genetiknya dalam tubuh yang berperan dalam mempromosikan kesehatan.

"Karena pola makan dan hidup yang terpapar berbagai polutan dan beban tekanan (stres) yang dapat merusak mikrobiota dalam saluran cerna, diperlukan upaya pemulihan kembali," kata dia.

Mengonsumsi pangan yang sehat bergizi serta vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh sangat diperlukan. Hal itu, kata Ge Recta, bertujuan untuk membentuk kembali mikrobiota yang sehat, sangat disarankan rutin mengonsumsi probiotik dan prebiotik. "Probiotik yang baik mengandung beragam mikroba yang menguntungkan dan selaras dengan alam. Prebiotik adalah makanan probiotik berupa non-digestable fiber yang biasanya terdapat dalam buah dan sayur," paparnya.

Lebih lanjut, Ge Recta, yang merupakan owner PT Agro Mitra Alimentare (AMA), menyatakan, virus yang sering jadi penyebab outbreak pandemi adalah virusribonucleic acid (RNA), yang hanya memiliki single strand genetic. Covid-19 merupakan virus single strand RNA, sehingga mudah bermutasi karena tidak memiliki proofreading yang bisa mengoreksi terjadinya salah transkripsi seperti pada virus DNA atau sel manusia.

Ge Recta pun mengapresiasi langkah preventif penularan Covid-19 dengan memakai penyemprotan disinfektan. Menurutnya, langkah tersebut bagus. Hanya saja, yang perlu dipertimbangkan adalah risiko akan menciptakan mutan baru yang berdampak pada kesehatan manusia. "Lantas, apakah tidak akan terjadi outbreak pandemi baru dalam periode yang lebih singkat?" tutupnya.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More