Para Pria Harus Waspada! Covid-19 Bisa Bikin Ereksi Berkepanjangan Hingga 3 Jam
Selasa, 09 Maret 2021 - 10:59 WIB
JAKARTA - Infeksi Covid-19 bisa menyebabkan komplikasi yang makin bermacam-macam. Kasus komplikasi yang terbaru di temuan pada pria asal Amerika Serikat. Bukannya gejala yang biasa kita dengar, dia mengalami ereksi berkepanjangan selama 3 jam tanpa henti.
Menurut laporan New York Post, dokter mengatakan bahwa 'senjata' pria itu bisa tegang berkepanjangan gara-gara infeksi Covid-19 yang menyebabkan darah menggumpal di Mr P.
Kejadian ini terjadi pada Agustus 2020, seorang pria obesitas berusia 69 tahun dirawat di Dayton, Rumah Sakit Miami Valley di Ohio, dengan gejala Covid-19 parah. Dia mengalami komplikasi dari virus tersebut.
Ya, pria yang tidak diberitahu identitasnya tersebut mengalami sesak napas yang parah, pembengkakan dan penumpkan cairan di paru-paru. Petugas medis membiusnya sebelum menempatkan ventilator di mulutnya. Namun, kondisi pria tersebut semakin memburuk.
Setelah 10 hari, paru-paru pria itu mulai rusak. Dia ditidurkan terbalik dengan harapan sirkulasi udara lebih baik. Setelah 12 jam usai tindakan itu, petugas medis melihat bahwa 'senjata' pria tersebut tegang.
Kondisi tegang berlangsung selama 3 jam lamanya. Petugas medis coba menurunkan tegangan dengan mengompres Mr P dengan kantong es dan menguras darah di area Mr P dengan jarum. Akhirnya serangan priapisme (tegang berkepanjangan) berhasil diperbaiki dan pria itu tak sadarkan diri.
"Setelah tindakan itu, 'senjata' pria tersebut tak tegang lagi," tulis tiga dokter rumah sakit dalam laporan tentang pasien di American Journal of Emergency Medicine. Namun, paru-paru pasien tidak kunjung sembuh hingga akhirnya dia meninggal dunia di ICU.
Para ahli medis mengatakan bahwa gejala 'senjata' tegang berkepanjangan disebabkan oleh reaksi berlebihan kekebalan yang disebut dengan badai sitokin dan masuk akal sebagai efek samping Covid-19 yang dikethaui menyebabkan pembekuan darah.
Menurut laporan New York Post, dokter mengatakan bahwa 'senjata' pria itu bisa tegang berkepanjangan gara-gara infeksi Covid-19 yang menyebabkan darah menggumpal di Mr P.
Kejadian ini terjadi pada Agustus 2020, seorang pria obesitas berusia 69 tahun dirawat di Dayton, Rumah Sakit Miami Valley di Ohio, dengan gejala Covid-19 parah. Dia mengalami komplikasi dari virus tersebut.
Baca Juga
Ya, pria yang tidak diberitahu identitasnya tersebut mengalami sesak napas yang parah, pembengkakan dan penumpkan cairan di paru-paru. Petugas medis membiusnya sebelum menempatkan ventilator di mulutnya. Namun, kondisi pria tersebut semakin memburuk.
Setelah 10 hari, paru-paru pria itu mulai rusak. Dia ditidurkan terbalik dengan harapan sirkulasi udara lebih baik. Setelah 12 jam usai tindakan itu, petugas medis melihat bahwa 'senjata' pria tersebut tegang.
Kondisi tegang berlangsung selama 3 jam lamanya. Petugas medis coba menurunkan tegangan dengan mengompres Mr P dengan kantong es dan menguras darah di area Mr P dengan jarum. Akhirnya serangan priapisme (tegang berkepanjangan) berhasil diperbaiki dan pria itu tak sadarkan diri.
"Setelah tindakan itu, 'senjata' pria tersebut tak tegang lagi," tulis tiga dokter rumah sakit dalam laporan tentang pasien di American Journal of Emergency Medicine. Namun, paru-paru pasien tidak kunjung sembuh hingga akhirnya dia meninggal dunia di ICU.
Para ahli medis mengatakan bahwa gejala 'senjata' tegang berkepanjangan disebabkan oleh reaksi berlebihan kekebalan yang disebut dengan badai sitokin dan masuk akal sebagai efek samping Covid-19 yang dikethaui menyebabkan pembekuan darah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda