Berbicara Bisa Menjadi Mode Signifikan Transmisi Covid-19

Selasa, 19 Mei 2020 - 12:30 WIB
Butiran-butiran udara yang dihasilkan saat berbicara berpotensi menjadi mode signifikan transmisi Covid-19 karena berbicara menghasilkan ribuan droplet per detik. (sunnybrooks)
Para peneliti melaporkan bahwa butiran-butiran udara yang dihasilkan saat berbicara dapat berpotensi menjadi mode signifikan transmisi COVID-19. Percobaan terbaru menunjukkan berbicara menghasilkan ribuan tetesan cairan oral atau droplet per detik.

Dilansir dari Time Now News, tetesan tersebut dapat menyimpan patogen pernapasan seperti SARS-CoV-2 atau virus corona baru yang menyebabkan COVID-19. Para peneliti, Philip Anfinrud, Adriaan Bax, dan rekan-rekannya, menggunakan cahaya laser untuk memeriksa tetesan-tetesan berukuran kecil yang dapat bertahan di udara selama beberapa menit setelah keluar dari mulut dan yang telah terlibat dalam penularan penyakit melalui udara.

Berdasarkan tingkat di mana tetesan menghilang dari bidang pandang, peneliti memperkirakan kecepatan rata-rata sesuai dengan diameter partikel sekitar 4 um. Droplet yang dihasilkan saat berbicara cepat menyusut menjadi sekitar 20-34% dari ukuran aslinya karena penguapan air setelah mereka menjadi udara, partikel 4 um yang diamati pada awalnya akan dipancarkan sebagai droplet 12—21 um.

Di sisi lain, berbicara menghasilkan sekitar 2.600 droplet seperti itu per detik, dengan perkiraan 2,4—12 nL droplet udara.

Dengan asumsi bahwa droplet mengandung sekitar 7 juta salinan SARS-CoV-2 per mL seperti yang dilaporkan sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa 1 menit berbicara keras dapat menghasilkan lebih dari 1.000 droplet yang mengandung virus dan akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berbicara normal di lingkungan tertutup mungkin membawa risiko besar penularan virus corona baru.
(alv)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More