Paparan Serbuk Sari Dapat Tingkatkan Risiko Seseorang Terkena COVID-19

Minggu, 14 Maret 2021 - 14:48 WIB
Dalam sebuah studi terbaru ditemukan bahwa paparan serbuk sari dapat meningkatkan risiko seseorang terkena COVID-19. Foto Ilustrasi/Matcha
JAKARTA - Dalam sebuah studi terbaru ditemukan bahwa paparan serbuk sari dapat meningkatkan risiko seseorang terkena COVID-19. Peringatan itu tidak hanya berkaitan dengan mereka yang menderita alergi.

Sebuah studi yang diterbitkan di PNAS mengamati bagaimana konsentrasi serbuk sari yang lebih tinggi di udara berkorelasi dengan peningkatan infeksi COVID-19. Paparan serbuk sari di udara meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus pernapasan, terlepas dari status alerginya.



Paparan serbuk sari melemahkan kekebalan terhadap virus pernapasan musiman tertentu dengan mengurangi respons interferon antivirus.



“Kami menemukan bahwa serbuk sari di udara, terkadang bersinergi dengan kelembaban dan suhu, menjelaskan rata-rata 44% dari variabilitas tingkat infeksi," kata para peneliti, seperti dikutip dari Express.

Tingkat infeksi meningkat setelah konsentrasi serbuk sari lebih tinggi. Studi tersebut menyimpulkan bahwa serbuk sari dapat menjadi faktor yang memperburuk COVID-19.

“Beberapa tahun lalu, rekan penulis saya menunjukkan bahwa serbuk sari dapat menekan cara sistem kekebalan manusia merespons virus," jelas Lewis Ziska, Profesor Ilmu Kesehatan Lingkungan di Universitas Columbia.

Dengan mengganggu protein yang menandakan respons antivirus dalam sel yang melapisi saluran udara, hal itu dapat membuat orang lebih rentan terhadap kemungkinan seluruh virus pernapasan, seperti virus flu dan virus SARS lain.

“Paparan serbuk sari dapat meningkatkan risiko Anda mengembangkan COVID-19, dan itu bukan hanya masalah bagi orang yang alergi," ujar Ziska.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More