Studi: Vaksin COVID-19 Sinovac Aman dan Picu Kekebalan
Rabu, 24 Maret 2021 - 21:00 WIB
JAKARTA - Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech aman dan membentuk kekebalan atau antibodi di antara anak-anak maupun remaja. Hal ini diungkapkan perusahaan tersebut berdasarkan hasil uji coba tahap awal dan menengah.
Data awal berasal dari uji klinis tahap I dan II yang melibatkan lebih dari 500 orang berusia antara 3-17 tahun. Mereka menerima dua suntikan vaksin dosis sedang atau rendah, atau plasebo.
Melansir Reuters, Rabu (24/3), Zeng Gang selaku peneliti Sinovac mengatakan, reaksi atau efek samping yang terjadi sangat ringan. Bahwa dua anak yang mendapat dosis lebih rendah dilaporkan mengalami demam tinggi dan dikategorikan sebagai derajat 3. Namun, tidak diketahui rincian lebih jelas atau suhu tertentu.
"Tingkat antibodi yang dipicu oleh CoronaVac Sinovac lebih tinggi daripada yang terlihat pada orang dewasa berusia 18 hingga 59 tahun dan pada lansia dalam uji klinis sebelumnya," kata Zeng.
Untuk anak-anak berusia 3-11 tahun yang menerima dosis lebih rendah menyebabkan respons antibodi yang baik. Sementara dosis sedang bekerja dengan baik untuk mereka yang berusia 12-17 tahun.
Uji coba fase III Sinovac di luar negeri yang menguji kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit COVID-19 sejauh ini tidak melibatkan anak di bawah umur.
Perusahaan itu juga menguji vaksin penguat ketiga dalam uji klinis berbasis di China. Di mana peserta diberi dosis ketiga sekitar delapan bulan setelah menerima yang kedua.
Sinovac telah memasok 160 juta dosis vaksin ke 18 negara dan wilayah termasuk China, dengan lebih dari 70 juta dosis telah diberikan.
Lihat Juga: Peneliti Temukan Tanaman Endemik Madura Kamandin Saebo Berkhasiat Obati Sakit Gigi hingga Hipertensi
Data awal berasal dari uji klinis tahap I dan II yang melibatkan lebih dari 500 orang berusia antara 3-17 tahun. Mereka menerima dua suntikan vaksin dosis sedang atau rendah, atau plasebo.
Baca Juga
Melansir Reuters, Rabu (24/3), Zeng Gang selaku peneliti Sinovac mengatakan, reaksi atau efek samping yang terjadi sangat ringan. Bahwa dua anak yang mendapat dosis lebih rendah dilaporkan mengalami demam tinggi dan dikategorikan sebagai derajat 3. Namun, tidak diketahui rincian lebih jelas atau suhu tertentu.
"Tingkat antibodi yang dipicu oleh CoronaVac Sinovac lebih tinggi daripada yang terlihat pada orang dewasa berusia 18 hingga 59 tahun dan pada lansia dalam uji klinis sebelumnya," kata Zeng.
Untuk anak-anak berusia 3-11 tahun yang menerima dosis lebih rendah menyebabkan respons antibodi yang baik. Sementara dosis sedang bekerja dengan baik untuk mereka yang berusia 12-17 tahun.
Uji coba fase III Sinovac di luar negeri yang menguji kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit COVID-19 sejauh ini tidak melibatkan anak di bawah umur.
Perusahaan itu juga menguji vaksin penguat ketiga dalam uji klinis berbasis di China. Di mana peserta diberi dosis ketiga sekitar delapan bulan setelah menerima yang kedua.
Sinovac telah memasok 160 juta dosis vaksin ke 18 negara dan wilayah termasuk China, dengan lebih dari 70 juta dosis telah diberikan.
Lihat Juga: Peneliti Temukan Tanaman Endemik Madura Kamandin Saebo Berkhasiat Obati Sakit Gigi hingga Hipertensi
(tsa)
tulis komentar anda