Penuh Talenta, Penyanyi Belia Ini Ingin Warnai Industri Musik Nasional
Jum'at, 26 Maret 2021 - 05:36 WIB
JAKARTA - Jagat musik Tanah Air tampaknya tidak pernah kehilangan talenta berbakatnya. Dengan berbagai potensinya, mereka diharapkan memberikan dampak yang cukup signifikan di dunia musik .
Terbaru, salah satu solois yang masih cukup belia, Jeremy Sion Nathaniel Kiuk mencoba menunjukkan taringnya melalui bakat yang dimiliki. Bukan sekadar menyanyi , remaja yang biasa disapa Sion ini juga cukup mahir dalam memainkan beberapa alat musik.
Memiliki kemampuan menulis lagu ketika usianya masih 12 tahun, remaja kelahiran Surabaya, 7 Mei 2005 itu juga mendalami alat musik trompet. Sebelumnya, dia terlebih dahulu menguasai piano dan gitar.
Bertekad menjadi seorang musisi andal, Sion tidak ragu untuk mengeksplorasi berbagai macam jenis musik. Alhasil, hal tersebut membuatnya memutuskan untuk home schooling agar bisa fokus dan memiliki banyak waktu bermusik dan bernyanyi.
Upayanya itu sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Ya, pada 2018, dia merilis single Hosanna You Are There, sebelum menghadirkan mini album Tales setahun berikutnya. Mini album Tales sendiri berisikan 5 buah lagu, yakni Rina dan Santi, Life is Just forA While -yang masih bertahan di playlist jazz anak negeri di Spotify-, Smiling to the Moonlight, Lara Ramila, dan Trip to China dengan genre pop jazz.
Dengan usianya yang kini menjelang 16 tahun, Sion sudah mulai matang dan mempunyai cukup banyak referensi. Dia pun mencoba merilis single berjudul Gimne A Chance, yang bergenre berbeda dengan mini albumnya.
Dirilis pada 26 Maret 2021, Gimne A Chance mempunyai irama musik ceria dan lirik yang lebih kekinian. Sion sendiri menggarap lagu tersebut sejak Desember 2020 dengan target pendengar yang lebih luas dan beragam.
Dalam pengerjaan Gimme A Chance, yang bergenre synth pop, Sion dibantu Daniel Clift sebagai music arranger, brass section oleh Ignasius Angga dan mixing-mastering ditangani Richard Benhard.
Uniknya, proses produksi Gimne A Chance ini dilakukan secara terpisah. Lantaran pandemi Covid-19, Sion melakukan seluruh tugasnya dari Surabaya, sedangkan tim produksi berada di Jakarta.
Meskipun begitu, Sion tetap berharap single barunya itu bisa diterima masyarakat Indonesia, terutama pecinta musik Tanah Air. "Tentunya hal ini tidak akan terwujud dengan mudah tanpa dukungan dari rekan media dan juga teman teman music director dan pencinta musik Indonesia," tukas Sion melalui keterangan tertulisnya, Kamis (25/3)
Baca Juga
Terbaru, salah satu solois yang masih cukup belia, Jeremy Sion Nathaniel Kiuk mencoba menunjukkan taringnya melalui bakat yang dimiliki. Bukan sekadar menyanyi , remaja yang biasa disapa Sion ini juga cukup mahir dalam memainkan beberapa alat musik.
Memiliki kemampuan menulis lagu ketika usianya masih 12 tahun, remaja kelahiran Surabaya, 7 Mei 2005 itu juga mendalami alat musik trompet. Sebelumnya, dia terlebih dahulu menguasai piano dan gitar.
Bertekad menjadi seorang musisi andal, Sion tidak ragu untuk mengeksplorasi berbagai macam jenis musik. Alhasil, hal tersebut membuatnya memutuskan untuk home schooling agar bisa fokus dan memiliki banyak waktu bermusik dan bernyanyi.
Upayanya itu sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Ya, pada 2018, dia merilis single Hosanna You Are There, sebelum menghadirkan mini album Tales setahun berikutnya. Mini album Tales sendiri berisikan 5 buah lagu, yakni Rina dan Santi, Life is Just forA While -yang masih bertahan di playlist jazz anak negeri di Spotify-, Smiling to the Moonlight, Lara Ramila, dan Trip to China dengan genre pop jazz.
Dengan usianya yang kini menjelang 16 tahun, Sion sudah mulai matang dan mempunyai cukup banyak referensi. Dia pun mencoba merilis single berjudul Gimne A Chance, yang bergenre berbeda dengan mini albumnya.
Dirilis pada 26 Maret 2021, Gimne A Chance mempunyai irama musik ceria dan lirik yang lebih kekinian. Sion sendiri menggarap lagu tersebut sejak Desember 2020 dengan target pendengar yang lebih luas dan beragam.
Dalam pengerjaan Gimme A Chance, yang bergenre synth pop, Sion dibantu Daniel Clift sebagai music arranger, brass section oleh Ignasius Angga dan mixing-mastering ditangani Richard Benhard.
Uniknya, proses produksi Gimne A Chance ini dilakukan secara terpisah. Lantaran pandemi Covid-19, Sion melakukan seluruh tugasnya dari Surabaya, sedangkan tim produksi berada di Jakarta.
Meskipun begitu, Sion tetap berharap single barunya itu bisa diterima masyarakat Indonesia, terutama pecinta musik Tanah Air. "Tentunya hal ini tidak akan terwujud dengan mudah tanpa dukungan dari rekan media dan juga teman teman music director dan pencinta musik Indonesia," tukas Sion melalui keterangan tertulisnya, Kamis (25/3)
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda