Layanan Baru RS Premier Jatinegara Permudah Pasien Konsultasi di Masa Pandemi
Sabtu, 27 Maret 2021 - 03:23 WIB
JAKARTA - Stroke kini masih merupakan penyebab kematian dan kecacatan tertinggi. Perlu penanganan yang komprehensif bagi pasien agar kualitas hidup terjaga dan berkualitas.
Namun adanya pandemi Covid-19 membuat pasien menunda untuk pergi ke rumah sakit . Kini untuk mempermudah akses masyarakat secara cepat, RS Premier Jatinegara, Jakarta meluncurkan pelayanan terbaru yaitu Tele Emergency dan Tele Stroke.
"Layanan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses dan pendampingan bagi masyarakat Indonesia dalam kondisi dan keadaan darurat medis secara cepat dan tepat," ucap CEO Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr. Susan Ananda, MARS, dalam Konferensi Pers virtual, beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan, Layanan Tele Emergency memungkinkan pasien untuk dapat berkonsultasi langsung oleh dokter umum gawat darurat maupun spesialis secara on-line. Dan mendapatkan arahan terhadap langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan pasien untuk menghindari terjadinya perburukan hingga menunggu layanan ambulans tiba di lokasi jika dibutuhkan.
Sedangkan untuk Layanan Tele Stroke lebih spesifik menangani kegawatdaruratan stroke di mana kecepatan waktu penanganan sangat signifikan dibutuhkan bagi pemulihan pasien atau yang dikenal dengan istilah Golden Period.
"Kedua layanan ini kami harapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan kesehatan secara cepat dan tepat bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan keselamatan pasien," terang dr Susan.
Selain itu, dalam layanan Tele Stroke pasien akan dituntun untuk mengetahui apakah kegawatdaruratan yang dialami stroke atau bukan. Jika stroke maka pasien akan dibimbing agar segera medapatkan perawatan di Instansi Gawat Darurat.
Dokter spesialis bedah RS Premier Jatinegara, dr. Sony Wijaya, Sp.B meyakini bahwa layanan ini dapat memberikan banyak manfaat terhadap pengananan gawat darurat pasien.
Dia mengatakan bahwa pada banyak kasus pasien mengalami perburukan akibat kesalahan perawatan atau penundaan penanganan sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit, karena berbagai hal.
"Sehingga layanan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pasien yang masih takut ke RS, dan sebagai upaya pencegahan terhadap kesalahan penanganan atau perawatan yang tertunda tersebut," ungkap dr Sony.
Namun adanya pandemi Covid-19 membuat pasien menunda untuk pergi ke rumah sakit . Kini untuk mempermudah akses masyarakat secara cepat, RS Premier Jatinegara, Jakarta meluncurkan pelayanan terbaru yaitu Tele Emergency dan Tele Stroke.
"Layanan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan akses dan pendampingan bagi masyarakat Indonesia dalam kondisi dan keadaan darurat medis secara cepat dan tepat," ucap CEO Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr. Susan Ananda, MARS, dalam Konferensi Pers virtual, beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan, Layanan Tele Emergency memungkinkan pasien untuk dapat berkonsultasi langsung oleh dokter umum gawat darurat maupun spesialis secara on-line. Dan mendapatkan arahan terhadap langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan pasien untuk menghindari terjadinya perburukan hingga menunggu layanan ambulans tiba di lokasi jika dibutuhkan.
Sedangkan untuk Layanan Tele Stroke lebih spesifik menangani kegawatdaruratan stroke di mana kecepatan waktu penanganan sangat signifikan dibutuhkan bagi pemulihan pasien atau yang dikenal dengan istilah Golden Period.
"Kedua layanan ini kami harapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan kesehatan secara cepat dan tepat bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan keselamatan pasien," terang dr Susan.
Selain itu, dalam layanan Tele Stroke pasien akan dituntun untuk mengetahui apakah kegawatdaruratan yang dialami stroke atau bukan. Jika stroke maka pasien akan dibimbing agar segera medapatkan perawatan di Instansi Gawat Darurat.
Dokter spesialis bedah RS Premier Jatinegara, dr. Sony Wijaya, Sp.B meyakini bahwa layanan ini dapat memberikan banyak manfaat terhadap pengananan gawat darurat pasien.
Dia mengatakan bahwa pada banyak kasus pasien mengalami perburukan akibat kesalahan perawatan atau penundaan penanganan sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit, karena berbagai hal.
"Sehingga layanan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pasien yang masih takut ke RS, dan sebagai upaya pencegahan terhadap kesalahan penanganan atau perawatan yang tertunda tersebut," ungkap dr Sony.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda