Menikah Siri Seperti Era Setyowati, Ini Dampak yang Merugikan Bagi Perempuan!
Rabu, 07 April 2021 - 13:43 WIB
JAKARTA - Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati alias Sierra tengah jadi sorotan publik, setelah mengklaim dirinya punya anak dari Guru Besar UNPAD sekaligus bos BUMN, Prof Muradi.
Hal itu ia ungkapkan saat mendatangi KPAI bersama kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution, Senin, 5 April 2021. Ia ke KPAI untuk melaporkan Prof Muradi yang dituding menelantarkan anak hasil pernikahan siri mereka.
Pernikahan siri adalah pernikahan yang tidak melibatkan hukum negara. Pasangan yang menikah siri berarti sah secara agama. Beberapa orang juga mengatakan bahwa nikah siri adalah menikah di bawah tangan.
Menikah siri dinilai lebih praktis karena tidak harus mendatangi KUA dan mengurus berbagai keperluan administrasinya. Ini karena nikah siri hanya memerlukan wali nikah dan saksi.
Terlepas dari kelebihannya, ada juga beberapa kekurangan nikah siri, bahkan berdampak pada sisi psikologisnya. Menanggapi hal tersebut, psikolog Meity Arianti pun membeberkan dampak psikologis yang bisa muncul dari pernikahan siri, meski tidak semua orang mengalami hal yang sama.
"Ini kembali ke yang menjalani karena bisa jadi satu orang dengan yang lainnya akan berbeda, karena saat seseorang melakukannya, biasanya dia merasa dampak positifnya lebih banyak dibanding yang negatif, makanya di jalani," jelas Mei saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (7/4/2021).
Sulit Mengajukan Tuntutan
Karena tidak ada campur tangan negara, maka agak sulit mengajukan tuntutan jika terjadi sesuatu. Misalnya, hak asuh anak, harta gono gini, atau jika mengalami kekerasan rumah tangga maupun tuntutan lainnya.
Hal itu ia ungkapkan saat mendatangi KPAI bersama kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution, Senin, 5 April 2021. Ia ke KPAI untuk melaporkan Prof Muradi yang dituding menelantarkan anak hasil pernikahan siri mereka.
Pernikahan siri adalah pernikahan yang tidak melibatkan hukum negara. Pasangan yang menikah siri berarti sah secara agama. Beberapa orang juga mengatakan bahwa nikah siri adalah menikah di bawah tangan.
Menikah siri dinilai lebih praktis karena tidak harus mendatangi KUA dan mengurus berbagai keperluan administrasinya. Ini karena nikah siri hanya memerlukan wali nikah dan saksi.
Terlepas dari kelebihannya, ada juga beberapa kekurangan nikah siri, bahkan berdampak pada sisi psikologisnya. Menanggapi hal tersebut, psikolog Meity Arianti pun membeberkan dampak psikologis yang bisa muncul dari pernikahan siri, meski tidak semua orang mengalami hal yang sama.
"Ini kembali ke yang menjalani karena bisa jadi satu orang dengan yang lainnya akan berbeda, karena saat seseorang melakukannya, biasanya dia merasa dampak positifnya lebih banyak dibanding yang negatif, makanya di jalani," jelas Mei saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (7/4/2021).
Sulit Mengajukan Tuntutan
Karena tidak ada campur tangan negara, maka agak sulit mengajukan tuntutan jika terjadi sesuatu. Misalnya, hak asuh anak, harta gono gini, atau jika mengalami kekerasan rumah tangga maupun tuntutan lainnya.
tulis komentar anda