Ini yang Harus Diperhatikan untuk Membuat Pondasi Rumah yang Kuat
Sabtu, 17 April 2021 - 15:15 WIB
Kedua, Gambar Rancangan Pondasi
Langkah selanjutnya adalah penggambaran rancangannya. Tentukan terlebih dahulu ukuran dan bentuk denah yang akan dipasangi pondasi. Buatlah bowplank atau papan bangunan sebagai patokan untuk menentukan titik tengah (titik sebagai) dari badan kolom, serta untuk menentukan titik siku 90 derajat pada badan kolom.
Ketiga, Siapkan material yang terdiri dari batuan, semen, dan pasir. Selain itu, persiapkan juga besi lonjoran beserta kawat sebagai bekisting kolom dan sloof (lajur di atas pondasi). Bekisting kolom dan sloof ini untuk penopang dan kerangka dasar rumah terutama sebagai penguat tembok.
Untuk material semen, Anda bisa menggunakan Semen Gresik. Semen Gresik yang memang diproduksi menggunakan bahan baku terpilih sehingga mampu memperkuat konstruksi bangunan. Kualitasnya premium. Selain ramah lingkungan, Semen Gresik Kuat tekan awal lebih tinggi, Lebih cepat kering, Tahan retak, Lebih mudah digunakan, Hasil lebih halus. Semen Gresik juga sudah melalui proses uji coba Sistem Manajemen ISO 14001.
4. Tata Kerangka Besi
Setelah penggalian selesai maka kerangka besi dan kawat bisa ditata terlebih. Setelah itu ditimbun dengan semen cor lalu diiringi dengan penataan batuan putih dan adonan pasir semen hingga ketinggian mencapai 50-an cm.
5. Lakukan Penggalian
Setelah itu, lakukan penggalian dengan kedalaman pondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm. Ini untuk tanah bertekstur keras. Namun jika tanah bertekstur lembut, maka penggalian harus lebih dalam.
6. Memasang Batu dan Bata
Setelah selesai menggali, saatnya memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan pada bowplank. Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah.
Langkah selanjutnya adalah penggambaran rancangannya. Tentukan terlebih dahulu ukuran dan bentuk denah yang akan dipasangi pondasi. Buatlah bowplank atau papan bangunan sebagai patokan untuk menentukan titik tengah (titik sebagai) dari badan kolom, serta untuk menentukan titik siku 90 derajat pada badan kolom.
Ketiga, Siapkan material yang terdiri dari batuan, semen, dan pasir. Selain itu, persiapkan juga besi lonjoran beserta kawat sebagai bekisting kolom dan sloof (lajur di atas pondasi). Bekisting kolom dan sloof ini untuk penopang dan kerangka dasar rumah terutama sebagai penguat tembok.
Untuk material semen, Anda bisa menggunakan Semen Gresik. Semen Gresik yang memang diproduksi menggunakan bahan baku terpilih sehingga mampu memperkuat konstruksi bangunan. Kualitasnya premium. Selain ramah lingkungan, Semen Gresik Kuat tekan awal lebih tinggi, Lebih cepat kering, Tahan retak, Lebih mudah digunakan, Hasil lebih halus. Semen Gresik juga sudah melalui proses uji coba Sistem Manajemen ISO 14001.
4. Tata Kerangka Besi
Setelah penggalian selesai maka kerangka besi dan kawat bisa ditata terlebih. Setelah itu ditimbun dengan semen cor lalu diiringi dengan penataan batuan putih dan adonan pasir semen hingga ketinggian mencapai 50-an cm.
5. Lakukan Penggalian
Setelah itu, lakukan penggalian dengan kedalaman pondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm. Ini untuk tanah bertekstur keras. Namun jika tanah bertekstur lembut, maka penggalian harus lebih dalam.
6. Memasang Batu dan Bata
Setelah selesai menggali, saatnya memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan pada bowplank. Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda