Perempuan Desa Peduli Gambut Kalsel Dukung Penuh Fesyen Berkelanjutan
Kamis, 22 April 2021 - 00:17 WIB
"Saat ini kami lagi mengerjakan pesanan Pemerintah Kabupaten HSU untuk menyediakan seragam bagi HUT Kabupaten. Jumlahnya sangat banyak dan perlu waktu cukup mengerjakan karena semua produk kami buatan tangan," jelas Linda dari Kelompok Eco Teratai melalui keterangan persnya, Rabu (21/4).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas yang mengurus UMKM juga memberi dukungan untuk peningkatan kapasitas para pengrajin.
Solidaritas antar kelompok pun terbangun baik di antara para pengrajin ini. Kelompok pengrajin sasirangan di HSU, misalnya, menularkan pengetahuan pada kelompok di Balangan. Sedangkan kelompok Aneka Karya Sasirangan di Balangan, mendukung kelompok pengrajin purun di desa mereka yang mulai bangkit, dengan membeli produk dan memasarkan bersama produk mereka.
"Pengalaman dari Desa-desa Peduli Gambut di Kalsel ini menunjukkan pada kita bahwa soal melindungi ekosistem gambut bukan semata soal teknis tetapi juga terkait dengan kebudayaan dan gaya hidup. Fesyen berkelanjutan menjadi penghubung kedua hal itu," Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM, Myrna Safitri, yang telah membina kelompok-kelompok pengrajin perempuan di desa-desa gambut di sejumlah provinsi sejak 2017.
"Keanekaragaman hayati di lahan gambut terjaga dan makin kaya, ketika memberi pula manfaat ekonomi bagi masyarakat. Di sisi lain, kita juga perlu ingat pada perdagangan beretika yang penting diusung dalam usaha ini sehingga dimensi kemanusiaan tetap terpelihara," lanjutnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas yang mengurus UMKM juga memberi dukungan untuk peningkatan kapasitas para pengrajin.
Solidaritas antar kelompok pun terbangun baik di antara para pengrajin ini. Kelompok pengrajin sasirangan di HSU, misalnya, menularkan pengetahuan pada kelompok di Balangan. Sedangkan kelompok Aneka Karya Sasirangan di Balangan, mendukung kelompok pengrajin purun di desa mereka yang mulai bangkit, dengan membeli produk dan memasarkan bersama produk mereka.
"Pengalaman dari Desa-desa Peduli Gambut di Kalsel ini menunjukkan pada kita bahwa soal melindungi ekosistem gambut bukan semata soal teknis tetapi juga terkait dengan kebudayaan dan gaya hidup. Fesyen berkelanjutan menjadi penghubung kedua hal itu," Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM, Myrna Safitri, yang telah membina kelompok-kelompok pengrajin perempuan di desa-desa gambut di sejumlah provinsi sejak 2017.
"Keanekaragaman hayati di lahan gambut terjaga dan makin kaya, ketika memberi pula manfaat ekonomi bagi masyarakat. Di sisi lain, kita juga perlu ingat pada perdagangan beretika yang penting diusung dalam usaha ini sehingga dimensi kemanusiaan tetap terpelihara," lanjutnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda