Sandiaga Uno Kembangkan Potensi Pariwisata Berbasis Muslim Friendly di Aceh
Minggu, 02 Mei 2021 - 16:20 WIB
JAKARTA - Wisata muslim friendly atau wisata halal memang sedang hype belakangan ini. Wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam.
Halal Tourism mencakup pemahaman makna halal di segala aspek kegiatan wisata mulai dari hotel, sarana transportasi, sarana makanan dan minuman. Kesadaran umat muslim untuk menjalankan syariat agama memerlukan dukungan fasilitas serta pelayanan yang sesuai syariat pula.
Halal Tourism merupakan sektor yang sangat potensial. Jumlah kunjungan wisatawan muslim mencapai 1.434.041 orang atau 18,24% dari total jumlah wisatawan tahun 2012 dan ditargetkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Terkait dengan hal tersebut, Aceh menjadi potensi besar untuk bisa dijadikan kawasan wisata halal. Mengingat kentalnya budaya islam di daerah tersebut.
Karenanya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke wilayah Aceh untuk mengembangkan potensi wisata halal atau muslim friendly tourism.
Ia mengatakan, Banda Aceh merupakan wilayah yang sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata alam berbasis muslim friendly atau pariwisata halal.
"Aceh sangat cocok kalau kita bicara mengenai destinasi wisata alam dan dikemas dengan muslim friendly destination," tuturnya dalam Diskusi Pengembangan Pariwisata Aceh Sebagai Destinasi Halal dengan Komunitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Aceh, Minggu (2/5/2021).
Selama ini, kata Sandiaga, Indonesia memiliki 55 juta populasi kelas menengah yang merupakan masyarakat muslim. Sayangnya, karena wisata halal belum banyak digaungkan di Indonesia, mereka lebih memilih untuk berwisata ke Turki. Padahal, Indonesia punya Masjid Raya Baiturrahman Aceh yang enggak kalah dengan masjid di Turki.
"Wisata muslim didominasi oleh Malaysia dan Singapura. Dan yang paling besar potensi wisatawan muslim ada dari Indonesia. Ada 55 juta kelas menengah kita yang belum tersentuh dengan baik sehingga mereka memilih berwisata ke Turki. Padahal bisa ke Aceh," ujarnya.
Karenanya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengembangkan islamic tourism berbasis religi atau tempat-tempat wisata halal di Indonesia, sehingga mereka tak perlu lagi pergi jauh-jauh ke luar negeri.
Lihat Juga: Bitung Jadi Penyangga Destinasi Likupang, Sandiaga Uno Fokus Tingkatkan Ekonomi Kreatif Lokal
Halal Tourism mencakup pemahaman makna halal di segala aspek kegiatan wisata mulai dari hotel, sarana transportasi, sarana makanan dan minuman. Kesadaran umat muslim untuk menjalankan syariat agama memerlukan dukungan fasilitas serta pelayanan yang sesuai syariat pula.
Halal Tourism merupakan sektor yang sangat potensial. Jumlah kunjungan wisatawan muslim mencapai 1.434.041 orang atau 18,24% dari total jumlah wisatawan tahun 2012 dan ditargetkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Terkait dengan hal tersebut, Aceh menjadi potensi besar untuk bisa dijadikan kawasan wisata halal. Mengingat kentalnya budaya islam di daerah tersebut.
Karenanya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke wilayah Aceh untuk mengembangkan potensi wisata halal atau muslim friendly tourism.
Ia mengatakan, Banda Aceh merupakan wilayah yang sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata alam berbasis muslim friendly atau pariwisata halal.
"Aceh sangat cocok kalau kita bicara mengenai destinasi wisata alam dan dikemas dengan muslim friendly destination," tuturnya dalam Diskusi Pengembangan Pariwisata Aceh Sebagai Destinasi Halal dengan Komunitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Aceh, Minggu (2/5/2021).
Selama ini, kata Sandiaga, Indonesia memiliki 55 juta populasi kelas menengah yang merupakan masyarakat muslim. Sayangnya, karena wisata halal belum banyak digaungkan di Indonesia, mereka lebih memilih untuk berwisata ke Turki. Padahal, Indonesia punya Masjid Raya Baiturrahman Aceh yang enggak kalah dengan masjid di Turki.
"Wisata muslim didominasi oleh Malaysia dan Singapura. Dan yang paling besar potensi wisatawan muslim ada dari Indonesia. Ada 55 juta kelas menengah kita yang belum tersentuh dengan baik sehingga mereka memilih berwisata ke Turki. Padahal bisa ke Aceh," ujarnya.
Karenanya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengembangkan islamic tourism berbasis religi atau tempat-tempat wisata halal di Indonesia, sehingga mereka tak perlu lagi pergi jauh-jauh ke luar negeri.
Lihat Juga: Bitung Jadi Penyangga Destinasi Likupang, Sandiaga Uno Fokus Tingkatkan Ekonomi Kreatif Lokal
(wur)
tulis komentar anda