Review Film The Wrath of Man
Jum'at, 07 Mei 2021 - 05:30 WIB
Jason Statham adalah aktor kawakan yang dikenal beraksi di film-film laga Hollywood ataupun produksi negaranya asalnya, Inggris. Penampilannya di film besutan Guy Ritchie, Lock, Stock and Two Smoking Barrels, dianggap sebagai salah satu penampilan terbaiknya. Film itu juga menjadi salah satu film terbaik buatan Guy. Kini, lewat The Wrath of Man, keduanya kembali di pertemukan.
The Wrath of Man mengisahkan tentang seorang pria yang mengaku bernama Patrick Hill (Jason Statham). Dia melamar ke sebuah perusahaan jasa pengantar uang bank, Fortico. Lamaran dibuka setelah perusahaan itu kehilangan dua personel mereka dalam perampokan bersenjata. Dalam evaluasi, Hill yang kemudian dipanggil H oleh teman-temannya, lulus dengan nilai yang pas-pasan. Saat bekerja, H dipasangkan dengan salah satu senior di perusahaan itu, seorang pria bernama Bullet.
Tentu saja, bukan sebuah kebetulan mengapa H melamar ke Fortico. Patrick Hill juga bukan nama aslinya. Dia datang ke Fortico karena menyimpan dendam membara. Dia telah bersumpah untuk membalas dendam atas apa yang terjadi pada putra semata wayangnya.
The Wrath of Man adalah sebuah rentetan aksi penuh twist yang menarik. Setiap rangkaiannya memiliki teka teki yang harus disimak dengan cermat. Film ini memadukan aksi dan juga misteri. Dibuat dengan alur waktu yang maju mundur, film ini memiliki kesatuan cerita yang utuh untuk satu plot. Namun, menyisakan pertanyaan untuk plot lainnya.
Twist dalam film ini sebenarnya sederhana. Namun, di tangan Guy Ritchie, film ini seperti jalinan jaring yang saling bersambung satu sama lain dengan gaya tersendiri. Bahkan meski terkesan serius, ada beberapa bagian di film ini yang akan membuat orang tertawa.
Layaknya film detektif, film ini juga mengajak penontonnya untuk menebak-nebak siapa sebenarnya H, apa yang dia inginkan dan siapa yang sebenarnya menjadi targetnya. Semuanya terjawab satu per satu dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Penonton juga diberi banyak karakter yang bisa membuat mereka berpikir siapa tersangka utamanya. Kesabaran dalam menjalin cerita inilah yang membuat The Wrath of Man menjadi menarik.
The Wrath of Man menyajikan cerita laga penuh aksi dibalut twist yang dialurkan dengan hati-hati. Film ini memberikan hiburan tersendiri bagi pencinta genre laga. Adegan tembak-tembakan dan baku hantam banyak terjadi di film ini.
The Wrath of Man sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda. Film ini memiliki banyak adegan kekerasan yang tidak sesuai untuk anak-anak di bawah usia 17 tahun. LSF telah melabeli film ini dengan rating D17+ alias Dewasa. Bijaklah dalam memilih tontonan untuk keluarga! Selalu patuhi protokol kesehatan selama menonton film ini! Jangan lepas masker selama film diputar di bioskop! Selamat menyaksikan!
The Wrath of Man mengisahkan tentang seorang pria yang mengaku bernama Patrick Hill (Jason Statham). Dia melamar ke sebuah perusahaan jasa pengantar uang bank, Fortico. Lamaran dibuka setelah perusahaan itu kehilangan dua personel mereka dalam perampokan bersenjata. Dalam evaluasi, Hill yang kemudian dipanggil H oleh teman-temannya, lulus dengan nilai yang pas-pasan. Saat bekerja, H dipasangkan dengan salah satu senior di perusahaan itu, seorang pria bernama Bullet.
Tentu saja, bukan sebuah kebetulan mengapa H melamar ke Fortico. Patrick Hill juga bukan nama aslinya. Dia datang ke Fortico karena menyimpan dendam membara. Dia telah bersumpah untuk membalas dendam atas apa yang terjadi pada putra semata wayangnya.
The Wrath of Man adalah sebuah rentetan aksi penuh twist yang menarik. Setiap rangkaiannya memiliki teka teki yang harus disimak dengan cermat. Film ini memadukan aksi dan juga misteri. Dibuat dengan alur waktu yang maju mundur, film ini memiliki kesatuan cerita yang utuh untuk satu plot. Namun, menyisakan pertanyaan untuk plot lainnya.
Twist dalam film ini sebenarnya sederhana. Namun, di tangan Guy Ritchie, film ini seperti jalinan jaring yang saling bersambung satu sama lain dengan gaya tersendiri. Bahkan meski terkesan serius, ada beberapa bagian di film ini yang akan membuat orang tertawa.
Layaknya film detektif, film ini juga mengajak penontonnya untuk menebak-nebak siapa sebenarnya H, apa yang dia inginkan dan siapa yang sebenarnya menjadi targetnya. Semuanya terjawab satu per satu dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Penonton juga diberi banyak karakter yang bisa membuat mereka berpikir siapa tersangka utamanya. Kesabaran dalam menjalin cerita inilah yang membuat The Wrath of Man menjadi menarik.
The Wrath of Man menyajikan cerita laga penuh aksi dibalut twist yang dialurkan dengan hati-hati. Film ini memberikan hiburan tersendiri bagi pencinta genre laga. Adegan tembak-tembakan dan baku hantam banyak terjadi di film ini.
The Wrath of Man sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda. Film ini memiliki banyak adegan kekerasan yang tidak sesuai untuk anak-anak di bawah usia 17 tahun. LSF telah melabeli film ini dengan rating D17+ alias Dewasa. Bijaklah dalam memilih tontonan untuk keluarga! Selalu patuhi protokol kesehatan selama menonton film ini! Jangan lepas masker selama film diputar di bioskop! Selamat menyaksikan!
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda