Lanjutkan Aksi Kebaya Bergerak, Ini Target Kebaya Foundation
Minggu, 09 Mei 2021 - 00:41 WIB
JAKARTA - Kebaya Foundation kembali menggelar kegiatan sosial di bulan Ramadhan tahun ini. Dalam kegiatan yang diberi tajuk Kebaya Bergerak, mereka mencoba membantu meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19 yang saat ini tengah berpuasa dan bersiap menyambut Lebaran.
Sebagaimana diketahui, guna meminimalisir penyebaran Covid-19, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan selama menjalani ibadah Ramadhan. Mereka pun tidak dapat mencari nafkah secara normal, dan hal itu berdampak pada kondisi ekonominya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Kebaya Foundation pun berempati dan berbagi dengan menjual murah paket nasi dan takjil. "Selain meringankan beban masyarakat, kegiatan ini juga menjadi media sosialisasi Kebaya," kata Ketua Kebaya Foundation, Tuti N Roosdiono dalam keterangan persnya, Sabtu (8/5).
Kebaya Foundation pun berharap perempuan Indonesia makin banyak yang memakai kebaya dan mencintai busana Indonesia. Aksi sosial Kebaya Bergerak juga sebagai bentuk konsistensi Kebaya Foundation dalam melakukan misinya melestarikan kebaya sebagai jati diri perempuan Indonesia.
"Kegiatan ini diharapkan terus berlangsung meskipun bulan Ramadhan telah lewat. Tidak hanya aksi sosial, tetapi juga di bidang kesehatan, pendidikan, budaya, dll," kata Tuti.
Tuti menyebutkan bahwa aksi sosial ini bersumber dari dana donasi yang dikumpulkan Kebaya Foundation. Paket nasi dan ifthar akan ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan atau pekerja jalanan.
Menarikanya, para panitia membuat sajian di dapur rumah masing-masing dengan mengenakan kebaya, dari mulai proses membeli bahan mentah hingga mengolahnya menjadi makanan yang higenis dan halal. "Walaupun kami hanya mampu berbuat sedikit, namun terus berusaha untuk berkontribusi agar kami bisa melewati kondisi sulit bersama-sama," ujar Tuti.
Aksi yang dilakukan di sekitar Kawasan Blok M, Jakarta, Sabtu (8/5), ini berlangsung mulai pukul 16.00 WIB sampai selesai. Kegiatan ini, menurut Tuti, berjalan sesuai protokol kesehatan yang diatur dengan menjaga jarak kerumunan, memakai masker, hand sanitizer, sarung tangan dan pelindung wajah.
"Ada 300 paket nasi dan takjil murah yang dijual kepada masyarakat yang membutuhkan dan untuk nantinya akan pindah ke titik lain di wilayah Jakarta," tuntasnya.
Sebagaimana diketahui, guna meminimalisir penyebaran Covid-19, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan selama menjalani ibadah Ramadhan. Mereka pun tidak dapat mencari nafkah secara normal, dan hal itu berdampak pada kondisi ekonominya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Kebaya Foundation pun berempati dan berbagi dengan menjual murah paket nasi dan takjil. "Selain meringankan beban masyarakat, kegiatan ini juga menjadi media sosialisasi Kebaya," kata Ketua Kebaya Foundation, Tuti N Roosdiono dalam keterangan persnya, Sabtu (8/5).
Kebaya Foundation pun berharap perempuan Indonesia makin banyak yang memakai kebaya dan mencintai busana Indonesia. Aksi sosial Kebaya Bergerak juga sebagai bentuk konsistensi Kebaya Foundation dalam melakukan misinya melestarikan kebaya sebagai jati diri perempuan Indonesia.
"Kegiatan ini diharapkan terus berlangsung meskipun bulan Ramadhan telah lewat. Tidak hanya aksi sosial, tetapi juga di bidang kesehatan, pendidikan, budaya, dll," kata Tuti.
Tuti menyebutkan bahwa aksi sosial ini bersumber dari dana donasi yang dikumpulkan Kebaya Foundation. Paket nasi dan ifthar akan ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan atau pekerja jalanan.
Menarikanya, para panitia membuat sajian di dapur rumah masing-masing dengan mengenakan kebaya, dari mulai proses membeli bahan mentah hingga mengolahnya menjadi makanan yang higenis dan halal. "Walaupun kami hanya mampu berbuat sedikit, namun terus berusaha untuk berkontribusi agar kami bisa melewati kondisi sulit bersama-sama," ujar Tuti.
Aksi yang dilakukan di sekitar Kawasan Blok M, Jakarta, Sabtu (8/5), ini berlangsung mulai pukul 16.00 WIB sampai selesai. Kegiatan ini, menurut Tuti, berjalan sesuai protokol kesehatan yang diatur dengan menjaga jarak kerumunan, memakai masker, hand sanitizer, sarung tangan dan pelindung wajah.
"Ada 300 paket nasi dan takjil murah yang dijual kepada masyarakat yang membutuhkan dan untuk nantinya akan pindah ke titik lain di wilayah Jakarta," tuntasnya.
(nug)
tulis komentar anda