30 Perawat Profesional Indonesia Diterbangkan ke UAE dan Kuwait
Selasa, 08 Juni 2021 - 12:51 WIB
JAKARTA - Binawan Group, lembaga yang mengelola pendidikan, pelatihan dan penempatan tenaga kesehatan ke luar negeri di Indonesia, memberangkatkan gelombang perdana tenaga perawat profesional.
Penempatan 30 orang perawat yang akan bekerja terbagi menjadi 11 orang di National Ambulance United Arab Emirates, 8 orang bekerja di Aamer Health Care Center United Arab Emirates, serta 11 orang ke Alorf Hospital, Kuwait.
Duta Besar Republik Indonesia untuk United Arab Emirates, Husin Bagis menyatakan, seluruh perawat yang didelegasikan oleh Binawan Group menjadi bagian dari target pihaknya untuk mengirimkan 1.000 tenaga kerja kesehatan Indonesia pada 2021-2022.
"Untuk mencapai target ini, penting bagi pemerintah untuk berkolaborasi dengan pihak swasta, seperti Binawan. Keberangkatan para tenaga perawat ini menunjukan bahwa tenaga kerja migran Indonesia, terutama para perawat, telah memiliki kualitas yang layak untuk berkompetisi dengan perawat dari negara lain," ucap Husin di Universitas Binawan, Jakarta, Senin (7/6).
Sementara itu, tahun ini Binawan akan memberangkatkan 500 orang perawat profesional Indonesia secara bergelombang sampai dengan Desember 2021 guna memenuhi permintaan dari National Ambulance UAE dan berbagai rumah sakit di United Arab Emirates, Kuwait, Qatar dan Saudi Arabia.
Ini merupakan bagian dari program jangka panjang Binawan Group sampai 2025 untuk menempatkan 22.000 orang tenaga kesehatan Indonesia di Timur Tengah, Jepang, Singapura, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.
Program besar penempatan tenaga kesehatan tersebut akan dilakukan melalui kerjasama berbagai lembaga pendidikan, Lembaga Pelatihan Tenaga Kesehatan, Lembaga Pelayanan Kesehatan serta Lembaga Penempatan Tenaga Kerja di Indonesia dan Internasional, secara bersama melalui kemitraan dalam lembaga International Healthcare Training Program (IHTP).
Deputy Chairman Binawan Group, Ir. Said Saleh Alwaini menjelaskan, untuk dapat diterima bekerja di luar negeri para perawat Indonesia yang berminat harus mengikuti persiapan berupa kursus bahasa asing, matrikulasi kompetensi keperawatan, pelatihan berbagai spesialisasi khusus sesuai standarisasi yang dipersyaratkan oleh lembaga pelayanan kesehatan di luar negeri.
Di samping berbagai pelatihan tersebut para perawat diwajibkan mengikuti tes International Prometric, terkait hal ini Binawan juga menyelenggarakan persiapan untuk menghadapi tes tersebut.
"Tingginya kebutuhan tenaga kerja kesehatan di berbagai negara di dunia, saat ini menjadi peluang bagi putra putri Indonesia yang mampu bersaing menggapai kesempatan tersebut," terang Said.
Penempatan 30 orang perawat yang akan bekerja terbagi menjadi 11 orang di National Ambulance United Arab Emirates, 8 orang bekerja di Aamer Health Care Center United Arab Emirates, serta 11 orang ke Alorf Hospital, Kuwait.
Duta Besar Republik Indonesia untuk United Arab Emirates, Husin Bagis menyatakan, seluruh perawat yang didelegasikan oleh Binawan Group menjadi bagian dari target pihaknya untuk mengirimkan 1.000 tenaga kerja kesehatan Indonesia pada 2021-2022.
"Untuk mencapai target ini, penting bagi pemerintah untuk berkolaborasi dengan pihak swasta, seperti Binawan. Keberangkatan para tenaga perawat ini menunjukan bahwa tenaga kerja migran Indonesia, terutama para perawat, telah memiliki kualitas yang layak untuk berkompetisi dengan perawat dari negara lain," ucap Husin di Universitas Binawan, Jakarta, Senin (7/6).
Sementara itu, tahun ini Binawan akan memberangkatkan 500 orang perawat profesional Indonesia secara bergelombang sampai dengan Desember 2021 guna memenuhi permintaan dari National Ambulance UAE dan berbagai rumah sakit di United Arab Emirates, Kuwait, Qatar dan Saudi Arabia.
Ini merupakan bagian dari program jangka panjang Binawan Group sampai 2025 untuk menempatkan 22.000 orang tenaga kesehatan Indonesia di Timur Tengah, Jepang, Singapura, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.
Program besar penempatan tenaga kesehatan tersebut akan dilakukan melalui kerjasama berbagai lembaga pendidikan, Lembaga Pelatihan Tenaga Kesehatan, Lembaga Pelayanan Kesehatan serta Lembaga Penempatan Tenaga Kerja di Indonesia dan Internasional, secara bersama melalui kemitraan dalam lembaga International Healthcare Training Program (IHTP).
Deputy Chairman Binawan Group, Ir. Said Saleh Alwaini menjelaskan, untuk dapat diterima bekerja di luar negeri para perawat Indonesia yang berminat harus mengikuti persiapan berupa kursus bahasa asing, matrikulasi kompetensi keperawatan, pelatihan berbagai spesialisasi khusus sesuai standarisasi yang dipersyaratkan oleh lembaga pelayanan kesehatan di luar negeri.
Di samping berbagai pelatihan tersebut para perawat diwajibkan mengikuti tes International Prometric, terkait hal ini Binawan juga menyelenggarakan persiapan untuk menghadapi tes tersebut.
"Tingginya kebutuhan tenaga kerja kesehatan di berbagai negara di dunia, saat ini menjadi peluang bagi putra putri Indonesia yang mampu bersaing menggapai kesempatan tersebut," terang Said.
(nug)
tulis komentar anda