Terjadi Panic Buying, Benarkah Susu Bisa Tangkal Covid-19?
Senin, 05 Juli 2021 - 22:30 WIB
JAKARTA - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat mengalami panic buying terhadap susu merek tertentu. Masyarakat berspekulasi bahwa susu dapat menjadi penangkal bahkan obat bagi virus Covid-19.
Menanggapi fenomena ini, Dosen Institut Pertanian Bogor Dr Epi Taufik menegaskan bahwa susu bukan obat maupun vaksin. Susu merupakan bahan pangan seperti lainnya yang memiliki sumber nutrisi bagi tubuh yang bermanfaat dalam menjaga proses metabolisme, meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah inflamasi.
"Oleh karena itu, konsumsi susu dapat membantu menjaga kondisi fisiologis tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah infeksi Covid-19," ujar Dr Epi, dalam keterangannya, Senin (5/7/2021).
Terkait panic buying terhadap susu dengan merek tertentu, Dr Epi mengakui bahwa susu tersebut salah satu jenis susu steril. Dalam konteks kandungan nutrisinya, susu tersebut tidak berbeda nyata dengan jenis susu steril maupun UHT dari merek-merek lain.
"Perbedaan yang ada biasanya pada bahan baku atau formulasi susu steril maupun UHT. Kita bisa menemukan di pasar, ada merek susu dengan 100 persen berbahan baku susu segar, ada juga merek susu yang menggunakan bahan tambahan lain seperti susu bubuk skim, laktosa maupun penstabil," kata Dr Epi yang juga Kepala Divisi Ternak, Fakultas Peternakan IPB University.
Biasanya, susu mengandung komponen makronutrien seperti protein, karbohidrat dan lemak. Susu juga mengandung mineral, vitamin dan mikronutrien lainnya.
Ia juga menjelaskan, protein susu memiliki kandungan asam amino esensial dan nilai biologis atau net protein utilization sebesar 90%. Nilai ini lebih tinggi dibanding sumber protein lainnya. Nilai biologis menunjukkan persentase protein yang benar-benar diserap dan digunakan oleh tubuh.
Selain menjadi sumber nutrisi, susu juga memiliki karakteristik bio-fungsional atau bioaktif. Bio-fungsional atau bioaktif artinya komponen atau senyawa asal susu turut berkontribusi terhadap perbaikan fungsi fisiologis tubuh.
Menanggapi fenomena ini, Dosen Institut Pertanian Bogor Dr Epi Taufik menegaskan bahwa susu bukan obat maupun vaksin. Susu merupakan bahan pangan seperti lainnya yang memiliki sumber nutrisi bagi tubuh yang bermanfaat dalam menjaga proses metabolisme, meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah inflamasi.
"Oleh karena itu, konsumsi susu dapat membantu menjaga kondisi fisiologis tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah infeksi Covid-19," ujar Dr Epi, dalam keterangannya, Senin (5/7/2021).
Terkait panic buying terhadap susu dengan merek tertentu, Dr Epi mengakui bahwa susu tersebut salah satu jenis susu steril. Dalam konteks kandungan nutrisinya, susu tersebut tidak berbeda nyata dengan jenis susu steril maupun UHT dari merek-merek lain.
"Perbedaan yang ada biasanya pada bahan baku atau formulasi susu steril maupun UHT. Kita bisa menemukan di pasar, ada merek susu dengan 100 persen berbahan baku susu segar, ada juga merek susu yang menggunakan bahan tambahan lain seperti susu bubuk skim, laktosa maupun penstabil," kata Dr Epi yang juga Kepala Divisi Ternak, Fakultas Peternakan IPB University.
Biasanya, susu mengandung komponen makronutrien seperti protein, karbohidrat dan lemak. Susu juga mengandung mineral, vitamin dan mikronutrien lainnya.
Ia juga menjelaskan, protein susu memiliki kandungan asam amino esensial dan nilai biologis atau net protein utilization sebesar 90%. Nilai ini lebih tinggi dibanding sumber protein lainnya. Nilai biologis menunjukkan persentase protein yang benar-benar diserap dan digunakan oleh tubuh.
Selain menjadi sumber nutrisi, susu juga memiliki karakteristik bio-fungsional atau bioaktif. Bio-fungsional atau bioaktif artinya komponen atau senyawa asal susu turut berkontribusi terhadap perbaikan fungsi fisiologis tubuh.
Lihat Juga :
tulis komentar anda