Beberapa Makanan Pantang Dikonsumsi selama Pandemi dan Isoman, Ini Jenisnya
Kamis, 15 Juli 2021 - 19:31 WIB
JAKARTA - Menjaga pola makan selama masa pandemi COVID-19 merupakan hal yang penting dilakukan. Terlebih bagi masyarakat yang dinyatakan positif COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri ( isoman ) di rumah, makanan yang bergizi seimbang bisa mempercepat proses penyembuhan.
Spesialis Gizi Klinis dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K mengatakan, saat ini ada beberapa jenis makanan yang wajib dihindari dan dikurangi selama masa pandemi COVID-19. Sebab, makanan ini tanpa disadari dapat memperburuk kesehatan tubuh pasien, dan menyebabkan masyarakat yang sehat jadi rentan terinfeksi COVID-19.
“Memang ada makanan yang harus dihindari selama isoman. Hindari makanan yang meningkatkan inflamasi atau peradangan. Ada kasus sitokin storm (badai sitokin) pada kasus gejala berat di mana terjadi peradangan dalam tubuh yang tinggi,” ungkap dr. Yohan dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari COVID-19', Kamis (15/7).
Dokter Yohan menjelaskan, sejumlah makanan yang bisa memperburuk pasien COVID-19 yang melakukan isoman di antaranya makanan cepat saji (fastfood), frozen food, gorengan, dan makanan tinggi lemak lain. Menurutnya, kondisi kesehatan seseorang akan semakin bertambah parah karena mengonsumsi makanan tersebut.
“Selain itu makanan tinggi gula, seperti kue dan lain-lain. Makanan yang mengandung gula dan tepung akan membuat antibodi menurun dan oksidan serta radikal bebas meningkat. Hindari makanan asin untuk mencegah hipertensi. Makanan ini juga bisa menghindari obesitas yang memicu risiko COVID-19. Makanan pedas dan asam juga dihindari karena mengganggu sistem pencernaan yang akan menambah gejala COVID-19,” paparnya.
Di sisi lain, seseorang juga tidak harus selalu mengonsumsi makanan yang direbus dan dikukus selama masa isolasi mandiri. Sebab, sebagian besar penderita COVID-19 tidak bisa membaui dan merasakan makanan, jadi harus mengonsumsi makanan yang disukai selama isoman.
“Yang penting gizi seimbang. Boleh digoreng, tapi ada 1-2 jenis saja. Lebih baik makanan dimasak sendiri dan jangan beli dari luar. Karena makanan dari luar tinggi GGL (gula, garam, lemak),” tuntasnya.
Spesialis Gizi Klinis dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K mengatakan, saat ini ada beberapa jenis makanan yang wajib dihindari dan dikurangi selama masa pandemi COVID-19. Sebab, makanan ini tanpa disadari dapat memperburuk kesehatan tubuh pasien, dan menyebabkan masyarakat yang sehat jadi rentan terinfeksi COVID-19.
“Memang ada makanan yang harus dihindari selama isoman. Hindari makanan yang meningkatkan inflamasi atau peradangan. Ada kasus sitokin storm (badai sitokin) pada kasus gejala berat di mana terjadi peradangan dalam tubuh yang tinggi,” ungkap dr. Yohan dalam Live Instagram Series bersama Okezone dan SINDOnews bertema ‘Asupan Gizi yang Bantu Sembuh dari COVID-19', Kamis (15/7).
Dokter Yohan menjelaskan, sejumlah makanan yang bisa memperburuk pasien COVID-19 yang melakukan isoman di antaranya makanan cepat saji (fastfood), frozen food, gorengan, dan makanan tinggi lemak lain. Menurutnya, kondisi kesehatan seseorang akan semakin bertambah parah karena mengonsumsi makanan tersebut.
“Selain itu makanan tinggi gula, seperti kue dan lain-lain. Makanan yang mengandung gula dan tepung akan membuat antibodi menurun dan oksidan serta radikal bebas meningkat. Hindari makanan asin untuk mencegah hipertensi. Makanan ini juga bisa menghindari obesitas yang memicu risiko COVID-19. Makanan pedas dan asam juga dihindari karena mengganggu sistem pencernaan yang akan menambah gejala COVID-19,” paparnya.
Di sisi lain, seseorang juga tidak harus selalu mengonsumsi makanan yang direbus dan dikukus selama masa isolasi mandiri. Sebab, sebagian besar penderita COVID-19 tidak bisa membaui dan merasakan makanan, jadi harus mengonsumsi makanan yang disukai selama isoman.
“Yang penting gizi seimbang. Boleh digoreng, tapi ada 1-2 jenis saja. Lebih baik makanan dimasak sendiri dan jangan beli dari luar. Karena makanan dari luar tinggi GGL (gula, garam, lemak),” tuntasnya.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda