Sudah Sembuh Covid-19 tapi Masih Batuk dan Sesak? Ini Alasannya
Sabtu, 24 Juli 2021 - 17:04 WIB
JAKARTA - Sebagian orang yang sudah dinyatakan sembuh Covid-19 masih mengeluh batuk . Bahkan, terkadang disertai sesak napas , terutama saat melakukan aktivitas.
Dokter Spesialis Paru RS Mardi Rahayu, Dr. Luluk Adi Pratikno, Sp.P, M.Kes menjelaskan Covid-19 banyak menyerang paru-paru. Jika paru-paru sudah terkena, maka proses penyembuhannya tidak cepat dan membutuhkan waktu.
"Oleh sebab itu meskipun sudah dilakukan isolasi mandiri bahkan hasil swab-nya sudah negatif, keluhan batuk atau sesak itu tetap ada karena proses penyembuhan paru butuh waktu," jelas Dr. Luluk dikutip dari kanal YouTube RS Mardi Rahayu dikutip Sabtu (24/7).
"Infeksi paru-paru itu menyebabkan paru-paru sebagian menjadi kaku. Itu sebabnya terjadi batuk, bahkan sesak napas. Penderita ini sudah pulang, kadang-kadang masih batuk, kemudian ada yang jalan 30 sampai 50 meter sesak," sambungnya.
Tingkat keluhan, Dr. Luluk mengatakan, bergantung dari luasnya infeksi di paru-paru . Semakin luas infeksi, maka keluhan setelah selesai isolasi mandiri akan lebih lama dibandingkan orang yang infeksi parunya hanya sedikit.
Meski demikian, cara mengatasinya cukup sederhana. Jika sudah selesai menjalani isolasi mandiri , dianjurkan untuk kontrol ke dokter seminggu sampai 10 hari. Jika batuk, dokter akan memberikan obat batuk.
"Tapi kalau nggak mau ke rumah sakit lagi, belikan obat batuk biasa sudah cukup. Hilangnya batuk dan sesak itu bervariasi dari satu orang ke orang lain, tidak bisa sama. Tergantung dari berat ringannya atau luasnya paru-paru yang terkena," tandasnya.
Dokter Spesialis Paru RS Mardi Rahayu, Dr. Luluk Adi Pratikno, Sp.P, M.Kes menjelaskan Covid-19 banyak menyerang paru-paru. Jika paru-paru sudah terkena, maka proses penyembuhannya tidak cepat dan membutuhkan waktu.
"Oleh sebab itu meskipun sudah dilakukan isolasi mandiri bahkan hasil swab-nya sudah negatif, keluhan batuk atau sesak itu tetap ada karena proses penyembuhan paru butuh waktu," jelas Dr. Luluk dikutip dari kanal YouTube RS Mardi Rahayu dikutip Sabtu (24/7).
"Infeksi paru-paru itu menyebabkan paru-paru sebagian menjadi kaku. Itu sebabnya terjadi batuk, bahkan sesak napas. Penderita ini sudah pulang, kadang-kadang masih batuk, kemudian ada yang jalan 30 sampai 50 meter sesak," sambungnya.
Tingkat keluhan, Dr. Luluk mengatakan, bergantung dari luasnya infeksi di paru-paru . Semakin luas infeksi, maka keluhan setelah selesai isolasi mandiri akan lebih lama dibandingkan orang yang infeksi parunya hanya sedikit.
Meski demikian, cara mengatasinya cukup sederhana. Jika sudah selesai menjalani isolasi mandiri , dianjurkan untuk kontrol ke dokter seminggu sampai 10 hari. Jika batuk, dokter akan memberikan obat batuk.
"Tapi kalau nggak mau ke rumah sakit lagi, belikan obat batuk biasa sudah cukup. Hilangnya batuk dan sesak itu bervariasi dari satu orang ke orang lain, tidak bisa sama. Tergantung dari berat ringannya atau luasnya paru-paru yang terkena," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda