Pasien Covid-19 Sudah Tak Bergejala tapi PCR Positif? Ini Alasannya
Selasa, 27 Juli 2021 - 07:30 WIB
JAKARTA - Pasien Covid-19 seringkali tidak merasakan gejala apapun setelah menjalani isolasi mandiri atau proses perawatan sesuai anjuran dokter. Namun, saat melakukan tes PCR berulang hasilnya terus menerus positif.
Hal tersebut dapat terjadi karena meskipun PCR merupakan pemeriksaan yang mampu mendeteksi materi genetik virus, namun PCR tidak dapat membedakan apakah virus tersebut masih dalam hidup atau sudah mati.
"Karena proses eradikasi virus memang sangat ditentukan oleh sistem kekebalan tubuh kita," kata Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Premier Bintaro, dr. Lismawati, Sp.PK dikutip dari kanal YouTube RS Premier Bintaro, Senin (26/7).
Pada dasarnya, secara medis gejala yang terjadi pada pasien Covid-19 akan berlangsung hilang setelah 10 sampai 15 hari. Namun, pada kebanyakan kasus, virus corona dalam tubuh masih bisa terdeteksi.
Menurut dr. Lismawati, sulit menentukan apakah yang terdeteksi di tubuh hanya sisa-sisa virus atau virus yang hidup. Karenanya diperlukan analisa tambahan lainnya.
"Interpretasi hasil PCR harus dianalisa dengan tambahan data klinis pasien serta data penunjang lain yang dilakukan oleh dokter yang kompeten," tandasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Hal tersebut dapat terjadi karena meskipun PCR merupakan pemeriksaan yang mampu mendeteksi materi genetik virus, namun PCR tidak dapat membedakan apakah virus tersebut masih dalam hidup atau sudah mati.
"Karena proses eradikasi virus memang sangat ditentukan oleh sistem kekebalan tubuh kita," kata Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Premier Bintaro, dr. Lismawati, Sp.PK dikutip dari kanal YouTube RS Premier Bintaro, Senin (26/7).
Pada dasarnya, secara medis gejala yang terjadi pada pasien Covid-19 akan berlangsung hilang setelah 10 sampai 15 hari. Namun, pada kebanyakan kasus, virus corona dalam tubuh masih bisa terdeteksi.
Menurut dr. Lismawati, sulit menentukan apakah yang terdeteksi di tubuh hanya sisa-sisa virus atau virus yang hidup. Karenanya diperlukan analisa tambahan lainnya.
"Interpretasi hasil PCR harus dianalisa dengan tambahan data klinis pasien serta data penunjang lain yang dilakukan oleh dokter yang kompeten," tandasnya.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(dra)
tulis komentar anda