Seseorang yang Sakit Kepala Tidak Bisa Sembarangan Diduga Terinfeksi Covid-19
Kamis, 12 Agustus 2021 - 07:51 WIB
JAKARTA - Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan bahwa sakit kepala bisa saja mengindikasikan seseorang terinfeksi Covid-19. Oleh sebab itu pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk menentukan penyebab terjadinya sakit kepala.
Dalam penjelasannya, dr. Fajri mengatakan jika sakit kepala bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari pusing- pusing ringan, migrain, sakit kepala rasa tertekan, dari yang gejalanya ringan, sampai yang berat seperti gangguan tumor, keganasan, penyumbatan di kepala.
"Jadi kalau Covid-19 biasanya diawali dengan gejala sakit kepala, demam batuk, gangguan indera penciuman (anosmia). Kalau hanya indikatornya sakit kepala saja, dokter akan sulit membedakan," terang dr. Fajri saat diwawancarai MNC Portal, Rabu (11/8).
Lebih lanjut, dr. Fajri mengatakan, seseorang yang sakit kepala dan berobat ke dokter tidak bisa sembarangan diduga terinfeksi Covid-19. Pasalnya, harus ada gejala lain yang menyertai seperti kontak erat, demam, nyeri kepala disertai batuk dan pilek.
"Contoh kasus yang dipublikasikan oleh jurnal Nejm, seseorang datang dengan keluhan lemas, lelah, kelemahan, dan sakit kepala. Di samping itu ada gejala lain seperti demam, batuk, pilek, mencret, mual, muntah dan sebagainya," ungkapnya.
Dalam penjelasannya, dr. Fajri mengatakan jika sakit kepala bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari pusing- pusing ringan, migrain, sakit kepala rasa tertekan, dari yang gejalanya ringan, sampai yang berat seperti gangguan tumor, keganasan, penyumbatan di kepala.
"Jadi kalau Covid-19 biasanya diawali dengan gejala sakit kepala, demam batuk, gangguan indera penciuman (anosmia). Kalau hanya indikatornya sakit kepala saja, dokter akan sulit membedakan," terang dr. Fajri saat diwawancarai MNC Portal, Rabu (11/8).
Lebih lanjut, dr. Fajri mengatakan, seseorang yang sakit kepala dan berobat ke dokter tidak bisa sembarangan diduga terinfeksi Covid-19. Pasalnya, harus ada gejala lain yang menyertai seperti kontak erat, demam, nyeri kepala disertai batuk dan pilek.
"Contoh kasus yang dipublikasikan oleh jurnal Nejm, seseorang datang dengan keluhan lemas, lelah, kelemahan, dan sakit kepala. Di samping itu ada gejala lain seperti demam, batuk, pilek, mencret, mual, muntah dan sebagainya," ungkapnya.
(nug)
tulis komentar anda