Varian Delta Tingkatkan Risiko Rawat Inap hingga 50%
Senin, 30 Agustus 2021 - 10:12 WIB
JAKARTA - Varian Delta meningkatkan risiko rawat inap hingga 50%. Temuan ini berdasarkan studi baru di Inggris yang diterbitkan di The Lancet Infectious Diseases. Ditemukan bahwa varian Delta menggandakan risiko rawat inap Covid-19 dibandingkan dengan varian Alpha .
Dilansir dari Express, Senin (30/8) studi ini menganalisis lebih dari 40 ribu kasus Covid-19 yang menemukan peningkatan dua kali lipat pada infeksi Covid-19 yang parah.
Risiko dirawat di rumah sakit untuk perawatan darurat atau dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari setelah infeksi varian Delta juga satu setengah kali lebih besar dibandingkan dengan varian Alpha. Ini terjadi peningkatan risiko 1,45 kali lipat.
Para ilmuwan mengklaim lebih banyak bukti bahwa sifat yang sama yang membuat varian menyebar lebih cepat juga meningkatkan tingkat virus pada orang yang diinfeksinya, yang menyebabkan mereka menjadi lebih parah.
Penulis penelitian, yang dipimpin oleh Public Health England dan Cambridge University mengatakan hasil mereka harus digunakan oleh rumah sakit untuk merencanakan terutama di daerah di mana varian Delta sedang meningkat.
Para peneliti menganalisis data perawatan kesehatan dari 43.338 kasus positif Covid-19 di Inggris antara 29 Maret dan 23 Mei 2021, termasuk informasi tentang status vaksinasi, perawatan darurat, masuk rumah sakit, dan karakteristik demografis lainnya.
Dalam semua kasus yang termasuk dalam penelitian ini, sampel virus yang diambil dari pasien menjalani sekuensing seluruh genom untuk memastikan varian mana yang menyebabkan infeksi. Selama penelitian total 34.656 kasus (80%) dari Alpha dan 8.682 kasus (20%) dari varian Delta terlihat.
Sementara proporsi kasus varian Delta dalam penelitian ini hanya 20%, para ilmuwan menemukan varian itu tumbuh secara eksponensial untuk sekitar dua pertiga dari kasus Covid-19 dalam seminggu mulai 17 Mei 2021 menjadi 65% yang mengejutkan yang mengindikasikan telah menyusul Alpha menjadi varian dominan di Inggris.
Setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang diketahui memengaruhi tingkat keparahan Covid-19 termasuk usia, etnis, dan status vaksinasi, ditemukan risiko dirawat di rumah sakit lebih dari dua kali lipat dengan varian Delta dengan peningkatan risiko 2,26 kali lipat.
Hampir tiga perempat kasus Covid-19 dalam penelitian ini terjadi pada orang yang tidak divaksinasi , dengan 1,8% terjadi pada mereka yang telah menerima vaksin penuh.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
Dilansir dari Express, Senin (30/8) studi ini menganalisis lebih dari 40 ribu kasus Covid-19 yang menemukan peningkatan dua kali lipat pada infeksi Covid-19 yang parah.
Risiko dirawat di rumah sakit untuk perawatan darurat atau dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari setelah infeksi varian Delta juga satu setengah kali lebih besar dibandingkan dengan varian Alpha. Ini terjadi peningkatan risiko 1,45 kali lipat.
Para ilmuwan mengklaim lebih banyak bukti bahwa sifat yang sama yang membuat varian menyebar lebih cepat juga meningkatkan tingkat virus pada orang yang diinfeksinya, yang menyebabkan mereka menjadi lebih parah.
Penulis penelitian, yang dipimpin oleh Public Health England dan Cambridge University mengatakan hasil mereka harus digunakan oleh rumah sakit untuk merencanakan terutama di daerah di mana varian Delta sedang meningkat.
Para peneliti menganalisis data perawatan kesehatan dari 43.338 kasus positif Covid-19 di Inggris antara 29 Maret dan 23 Mei 2021, termasuk informasi tentang status vaksinasi, perawatan darurat, masuk rumah sakit, dan karakteristik demografis lainnya.
Dalam semua kasus yang termasuk dalam penelitian ini, sampel virus yang diambil dari pasien menjalani sekuensing seluruh genom untuk memastikan varian mana yang menyebabkan infeksi. Selama penelitian total 34.656 kasus (80%) dari Alpha dan 8.682 kasus (20%) dari varian Delta terlihat.
Sementara proporsi kasus varian Delta dalam penelitian ini hanya 20%, para ilmuwan menemukan varian itu tumbuh secara eksponensial untuk sekitar dua pertiga dari kasus Covid-19 dalam seminggu mulai 17 Mei 2021 menjadi 65% yang mengejutkan yang mengindikasikan telah menyusul Alpha menjadi varian dominan di Inggris.
Setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang diketahui memengaruhi tingkat keparahan Covid-19 termasuk usia, etnis, dan status vaksinasi, ditemukan risiko dirawat di rumah sakit lebih dari dua kali lipat dengan varian Delta dengan peningkatan risiko 2,26 kali lipat.
Hampir tiga perempat kasus Covid-19 dalam penelitian ini terjadi pada orang yang tidak divaksinasi , dengan 1,8% terjadi pada mereka yang telah menerima vaksin penuh.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
(dra)
tulis komentar anda