Tingkat BOR RS Rujukan Covid-19 Turun hingga di Bawah 30 Persen
Rabu, 01 September 2021 - 19:22 WIB
JAKARTA - Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 nasional, kini angkanya kian menurun. Demikian sebagaimana disampaikan Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah.
Penurunan BOR terlihat lantaran jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan fasilitas dan perawatan di rumah sakit kian berkurang. Menurut Dewi, saat ini berada di angka 25,04 per 31 Agustus 2021.
Lebih lanjut, kata Dewi, tercatat tidak ada lagi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang memiliki BOR di atas 60%. Malahan rata-rata di setiap provinsi di Indonesia, angkanya di bawah 30%.
"Sementara itu 15 provinsi memiliki BOR antara 30 persen, sampai 59 persen (ketersediaannya)," ujar Dewi saat webinar Covid-19 dalam angka: Perkembangan Kondisi Kasus Covid-19 dan Kepatuhan Protokol Kesehatan di Indonesia, Rabu (1/9).
Dewi menambahkan, total kasus aktif Covid-19 yang mengalami penurunan adalah sebanyak 65,81 persen, yaitu selama dalam waktu kurang lebih 2 pekan belakangan ini.
Meski demikian, saat ini angka kasus aktif saat ini masih sebesar 19.281 kasus. Menurut Dewi, hal ini harus tetap diturunkan kasus aktif di bawah 100.000 kasus.
"Tapi saran bagaimana cara kita mengevaluasi, jangan dilihat dari rate angka positif harian. Minimal mingguan, atau bulanan. Ini akan bisa lihat tren ini (penurunan dan peningkatan COVID-19) benar atau tidak," terangnya.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
Penurunan BOR terlihat lantaran jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan fasilitas dan perawatan di rumah sakit kian berkurang. Menurut Dewi, saat ini berada di angka 25,04 per 31 Agustus 2021.
Lebih lanjut, kata Dewi, tercatat tidak ada lagi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 yang memiliki BOR di atas 60%. Malahan rata-rata di setiap provinsi di Indonesia, angkanya di bawah 30%.
"Sementara itu 15 provinsi memiliki BOR antara 30 persen, sampai 59 persen (ketersediaannya)," ujar Dewi saat webinar Covid-19 dalam angka: Perkembangan Kondisi Kasus Covid-19 dan Kepatuhan Protokol Kesehatan di Indonesia, Rabu (1/9).
Dewi menambahkan, total kasus aktif Covid-19 yang mengalami penurunan adalah sebanyak 65,81 persen, yaitu selama dalam waktu kurang lebih 2 pekan belakangan ini.
Meski demikian, saat ini angka kasus aktif saat ini masih sebesar 19.281 kasus. Menurut Dewi, hal ini harus tetap diturunkan kasus aktif di bawah 100.000 kasus.
"Tapi saran bagaimana cara kita mengevaluasi, jangan dilihat dari rate angka positif harian. Minimal mingguan, atau bulanan. Ini akan bisa lihat tren ini (penurunan dan peningkatan COVID-19) benar atau tidak," terangnya.
Lihat Juga: Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
(nug)
tulis komentar anda