Pengembangan Vaksin RSV Pfizer Sudah Masuki Tahap Akhir
Jum'at, 03 September 2021 - 16:12 WIB
JAKARTA - Selain vaksin Covid-19, perusahaan farmasi Pfizer diketahui juga mengembangkan vaksin untuk penyakit infeksi pernapasan yang juga sangat menular lainnya,yaknirespiratory syncytial virus (RSV).
Mengutip laporan Fox News, Jumat (3/9/2021), Pfizer baru saja mengumumkan bahwa pengembangan vaksin RSV tersebut saat ini telah memasuki uji coba tahap terakhir.
Uji coba klinis tahap terakhir yang digelar Pfizer untuk kelompok orang usia dewasa ini diketahui bertepatan dengan hampir dua pekan pasca diterbitkannya izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dari Food Drug Administration (FDA).
Fase 3 ini memicu Pfizer untuk memulai Renoir yakni studi kemanjuran vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua yang diimunisasi terhadap penyakit RSV. Studi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kemanjuran, imunogenisitas, dan keamanan dosis tunggal kandidat vaksin virus pernapasan pada orang dewasa berusia 60 tahun atau lebih tua.
Dari keterangan Pfizer, studi Renoir diperkirakan akan digelar dengan menguji kurang lebih sebanyak 30.000 orang peserta secara global, yang di atas 60 tahun.
Sama-sama menyerang pernapasan, RSV sendiri selama ini sering disalahartikan sebagai Covid-19 karena ada kesamaan gejala. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penyakit infeksi pernapasan RSV ini biasanya dialami sebagian besar anak-anak kemungkinan pada usia 2 tahun.
Jika kebanyakan orang dewasa bisa sembuh dalam 1-2 minggu, infeksi RSV disebutkan bisa berbahaya bagi bayi dan orang tua. Dari catatan Pfizer sekitar 177.000 orang dewasa berusia di atas usia 65 tahun tertular RSV dan ada sekitar 14.000 dari kasus tersebut yang berakibat fatal, membuat vaksin menjadi lebih penting mengingat betapa besar bahaya infeksi pernapasan satu ini pada kelompok usia bayi dan orang lanjut usia.
Untuk anak di bawah satu tahun, RSV diketahui jadi penyebab paling umum dari penyakit bronkiolitis dan pneumonia. Gejala RSV biasanya datang secara bertahap dan memang mirip dengan infeksi Covid-19, mulai dari pilek, penurunan nafsu makan, batuk, bersin, demam dan meriang.
Mengutip laporan Fox News, Jumat (3/9/2021), Pfizer baru saja mengumumkan bahwa pengembangan vaksin RSV tersebut saat ini telah memasuki uji coba tahap terakhir.
Uji coba klinis tahap terakhir yang digelar Pfizer untuk kelompok orang usia dewasa ini diketahui bertepatan dengan hampir dua pekan pasca diterbitkannya izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer dari Food Drug Administration (FDA).
Fase 3 ini memicu Pfizer untuk memulai Renoir yakni studi kemanjuran vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua yang diimunisasi terhadap penyakit RSV. Studi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kemanjuran, imunogenisitas, dan keamanan dosis tunggal kandidat vaksin virus pernapasan pada orang dewasa berusia 60 tahun atau lebih tua.
Dari keterangan Pfizer, studi Renoir diperkirakan akan digelar dengan menguji kurang lebih sebanyak 30.000 orang peserta secara global, yang di atas 60 tahun.
Sama-sama menyerang pernapasan, RSV sendiri selama ini sering disalahartikan sebagai Covid-19 karena ada kesamaan gejala. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penyakit infeksi pernapasan RSV ini biasanya dialami sebagian besar anak-anak kemungkinan pada usia 2 tahun.
Jika kebanyakan orang dewasa bisa sembuh dalam 1-2 minggu, infeksi RSV disebutkan bisa berbahaya bagi bayi dan orang tua. Dari catatan Pfizer sekitar 177.000 orang dewasa berusia di atas usia 65 tahun tertular RSV dan ada sekitar 14.000 dari kasus tersebut yang berakibat fatal, membuat vaksin menjadi lebih penting mengingat betapa besar bahaya infeksi pernapasan satu ini pada kelompok usia bayi dan orang lanjut usia.
Untuk anak di bawah satu tahun, RSV diketahui jadi penyebab paling umum dari penyakit bronkiolitis dan pneumonia. Gejala RSV biasanya datang secara bertahap dan memang mirip dengan infeksi Covid-19, mulai dari pilek, penurunan nafsu makan, batuk, bersin, demam dan meriang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda