Ini 3 Masjid Tertua di Indonesia, Salah Satunya Ada di Maluku Tengah
Jum'at, 03 September 2021 - 22:20 WIB
JAKARTA - Masjid tertua di Indonesia ternyata berada di Maluku Tengah yang sudah dibangun sejak abad ke-11. Sejak abad ke-11 diperkirakan Islam mulai masuk Nusantara melalui jalur laut dari Jawa hingga Sumatera, seperti dikutip dari buku ‘Jejak Islam di Nusantara’ karya Adi Teruna Efendi, sejatinya Islam masuk ke Nusantara dengan cara damai.
Sejarah Islam di Nusantara pun meninggalkan jejak, yakni dengan adanya bangunan-bangunan masjid. Di mana saat ini masjid bersejarah yang dimaksuf masih berdiri kokoh, dan sebagai tujuan destinasi wisata religi bagi para pelancong.
Nah, berikut ini tiga masjid di Indonesia yang kaya akan sejarah peradaban Islam ketika masuk ke Nusantara. Bisa Anda jadikan tujuan wisata religi, seperti dikutip dari berbagai sumber :
1. Masjid Saka Tunggal, Banyumas, Jawa Tengah (1288)
Pertama adalah Masjid Saka, lokasinya berada di Jawa Tengah, Desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Keterangan atau sejarah lengkap mengenai berdirinya masjid tersebut, tertulis dalam buku-buku yang dibuat Kyai Mustolih yang juga pendiri masjid ini. Namun sayangnya buku ini sudah hilang.
Disebut Saka Tunggal, karena awalnya tiang yang digunakan untuk membangun masjid ini memang hanya satu. Pilar tunggal ini kabarnya melambangkan bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
Sejarah Islam di Nusantara pun meninggalkan jejak, yakni dengan adanya bangunan-bangunan masjid. Di mana saat ini masjid bersejarah yang dimaksuf masih berdiri kokoh, dan sebagai tujuan destinasi wisata religi bagi para pelancong.
Nah, berikut ini tiga masjid di Indonesia yang kaya akan sejarah peradaban Islam ketika masuk ke Nusantara. Bisa Anda jadikan tujuan wisata religi, seperti dikutip dari berbagai sumber :
1. Masjid Saka Tunggal, Banyumas, Jawa Tengah (1288)
Pertama adalah Masjid Saka, lokasinya berada di Jawa Tengah, Desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Keterangan atau sejarah lengkap mengenai berdirinya masjid tersebut, tertulis dalam buku-buku yang dibuat Kyai Mustolih yang juga pendiri masjid ini. Namun sayangnya buku ini sudah hilang.
Disebut Saka Tunggal, karena awalnya tiang yang digunakan untuk membangun masjid ini memang hanya satu. Pilar tunggal ini kabarnya melambangkan bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
Lihat Juga :
tulis komentar anda