Professional Women’s Week, Angkat Kiprah Wanita dalam Dunia Usaha dengan Predikat Multiperannya
Selasa, 21 September 2021 - 16:46 WIB
JAKARTA - Riset Google menyebutkan, perempuan Indonesia lebih suka berwirausaha. Data lain menemukan pula bahwa Indonesia masuk ke urutan 20 sebagai negara dengan jumlah pengusaha wanita terbanyak.
Dalam tiga tahun terakhir, jumlah wirausahawan perempuan memang meningkat tiga kali lipat. Bahkan menurut Indrawan Nugroho, CEO sekaligus Co-Founder CIAS, pelaku UMKM di Indonesia 64,5%-nya adalah perempuan.
“Sebanyak 64,5% atau 37 juta pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Namun sayang aktivitas para penopang ekonomi bangsa ini tidak mendapat dukungan dari banyak pihak,” ujar Indrawan dalam Webinar Professional Women’s Week (PWW) bertajuk Wanita Pengusaha: Strategi Menang di Dunia Laki-laki, Senin (20/9/2021).
Indrawan mengatakan, sampai sekarang dunia usaha masih dikonotasikan sebagai dunianya laki-laki. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi tantangan kaum hawa di ranah bisnis menurut suami desainer Nina Nugroho itu. Pertama, stereotip gender yang menyebutkan bahwa perempuan dipandang lemah secara emosional dan ambisi. Padahal stereotip ini tidak benar.
Tantangan kedua adalah norma di masyarakat. "Salah satu contoh, yang mesti bekerja itu laki-laki. Sementara perempuan cukup di rumah saja, mengurus suami dan anak-anak," ujar Indrawan.
Sifat multiperan wanita ternyata juga menjadi tantangan lain. Dalam satu waktu perempuan dituntut untuk bisa menjalankan peran sebagai ibu, istri, anak, sekaligus sahabat bagi orang-orang di sekitarnya. "Bagi para wanita yang ingin memulai bisnis, ketiga variabel tersebut perlu dipikirkan secara bijak," imbuh Indrawan.
Indrawan menegaskan pentingnya support system bagi perempuan yang menjalankan bisnis. Dengan terbangunnya support system yang dapat diandalkan, maka sebagian pekerjaan dapat didelegasikan.
“Di sini pentingnya memilih bisnis yang fleksibel dari sisi waktu dan tidak membuat stag. Anda punya kontrol, kapan Anda bekerja, kapan Anda ada waktu untuk keluarga. Pilihlah tim yang dapat diandalkan. Pilihlah karyawan yang dari awal benar-benar dapat diandalkan. Mendapatkan tim semacam ini memang tidak seperti sulap, butuh waktu. Dengan terbangunnya system kerja, maka wanita pengusaha ini akan tetap selalu hadir untuk suami, anak-anak, dan keluarganya pada saat dibutuhkan,” urai Indrawan.
Dalam tiga tahun terakhir, jumlah wirausahawan perempuan memang meningkat tiga kali lipat. Bahkan menurut Indrawan Nugroho, CEO sekaligus Co-Founder CIAS, pelaku UMKM di Indonesia 64,5%-nya adalah perempuan.
“Sebanyak 64,5% atau 37 juta pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Namun sayang aktivitas para penopang ekonomi bangsa ini tidak mendapat dukungan dari banyak pihak,” ujar Indrawan dalam Webinar Professional Women’s Week (PWW) bertajuk Wanita Pengusaha: Strategi Menang di Dunia Laki-laki, Senin (20/9/2021).
Indrawan mengatakan, sampai sekarang dunia usaha masih dikonotasikan sebagai dunianya laki-laki. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi tantangan kaum hawa di ranah bisnis menurut suami desainer Nina Nugroho itu. Pertama, stereotip gender yang menyebutkan bahwa perempuan dipandang lemah secara emosional dan ambisi. Padahal stereotip ini tidak benar.
Tantangan kedua adalah norma di masyarakat. "Salah satu contoh, yang mesti bekerja itu laki-laki. Sementara perempuan cukup di rumah saja, mengurus suami dan anak-anak," ujar Indrawan.
Sifat multiperan wanita ternyata juga menjadi tantangan lain. Dalam satu waktu perempuan dituntut untuk bisa menjalankan peran sebagai ibu, istri, anak, sekaligus sahabat bagi orang-orang di sekitarnya. "Bagi para wanita yang ingin memulai bisnis, ketiga variabel tersebut perlu dipikirkan secara bijak," imbuh Indrawan.
Indrawan menegaskan pentingnya support system bagi perempuan yang menjalankan bisnis. Dengan terbangunnya support system yang dapat diandalkan, maka sebagian pekerjaan dapat didelegasikan.
“Di sini pentingnya memilih bisnis yang fleksibel dari sisi waktu dan tidak membuat stag. Anda punya kontrol, kapan Anda bekerja, kapan Anda ada waktu untuk keluarga. Pilihlah tim yang dapat diandalkan. Pilihlah karyawan yang dari awal benar-benar dapat diandalkan. Mendapatkan tim semacam ini memang tidak seperti sulap, butuh waktu. Dengan terbangunnya system kerja, maka wanita pengusaha ini akan tetap selalu hadir untuk suami, anak-anak, dan keluarganya pada saat dibutuhkan,” urai Indrawan.
tulis komentar anda