Tidak Hasilkan TAR, Produk Tembakau Alternatif Diklaim Lebih Rendah Risiko
Rabu, 22 September 2021 - 03:04 WIB
JAKARTA - Saat ini, masih banyak persepsi yang menyebutkan bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok konvensional bagi kesehatan. Dan tidak sedikit yang menyebutkan jika produk tembakau alternatif lebih berisiko.
Berbeda dengan rokok konvensional, produk tembakau alternatif tidak membakar tembakau sehingga tidak menghasilkan TAR maupun karbon monoksida, dua elemen yang paling berbahaya dari asap rokok.
"Tidak diragukan lagi, berhenti merokok. Jika berhenti merokok, Anda secara dramatis menurunkan risiko," kata Kurtis A. Campbell, MD, ahli onkologi bedah bersertifikat di Mercy Medical Center, Baltimore seperti dikutip Yahoo Life, Selasa, 21 September 2021.
Cara bekerja produk tembakau alternatif adalah dengan memanaskan tembakau untuk menghasilkan nikotin. Nikotin sendiri, meskipun bersifat adiktif, tetapi pada dasarnya bukan penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok.
Sejauh ini, beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok. Tidak seperti rokok yang menghasilkan asap yang diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan, hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan dan sejenisnya adalah aerosol atau uap serta tidak menghasilkan TAR.
Public Health England, lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, dalam Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018 menyebutan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95% dibanding rokok konvensional.
"Keyakinan yang salah bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan merokok dapat mencegah ribuan perokok beralih ke produk ini untuk membantu mereka berhenti," ungkap Profesor Lion Shahab dari Universitas College London, seperti dikutip The Guardian.
Dari beberapa hal tersebut, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan snus, disebut-sebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan yang lebih rendah dibanding rokok konvensional.
Berbeda dengan rokok konvensional, produk tembakau alternatif tidak membakar tembakau sehingga tidak menghasilkan TAR maupun karbon monoksida, dua elemen yang paling berbahaya dari asap rokok.
"Tidak diragukan lagi, berhenti merokok. Jika berhenti merokok, Anda secara dramatis menurunkan risiko," kata Kurtis A. Campbell, MD, ahli onkologi bedah bersertifikat di Mercy Medical Center, Baltimore seperti dikutip Yahoo Life, Selasa, 21 September 2021.
Cara bekerja produk tembakau alternatif adalah dengan memanaskan tembakau untuk menghasilkan nikotin. Nikotin sendiri, meskipun bersifat adiktif, tetapi pada dasarnya bukan penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok.
Baca Juga
Sejauh ini, beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok. Tidak seperti rokok yang menghasilkan asap yang diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan, hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan dan sejenisnya adalah aerosol atau uap serta tidak menghasilkan TAR.
Public Health England, lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, dalam Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018 menyebutan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95% dibanding rokok konvensional.
"Keyakinan yang salah bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan merokok dapat mencegah ribuan perokok beralih ke produk ini untuk membantu mereka berhenti," ungkap Profesor Lion Shahab dari Universitas College London, seperti dikutip The Guardian.
Dari beberapa hal tersebut, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan snus, disebut-sebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan yang lebih rendah dibanding rokok konvensional.
(nug)
tulis komentar anda