Ria Ricis Lamaran, Mari Mengenal Makanan Khas Aceh yang Dibawa Teuku Ryan
Kamis, 23 September 2021 - 17:02 WIB
JAKARTA - Ria Ricis resmi dilamar oleh Teuku Ryan pada hari ini Kamis, 23 September 2021. Acara lamaran tersebut disiarkan langsung lewat program bertajuk Halaqah Cinta Ria Ricis & Teuku Ryan di MNCTV, yang dipandu Irfan Hakim dan Vega Darwanti.
Dalam acara yang digelar di ballroom sebuah hotel di Jakarta tersebut, Teuku Ryan hadir dengan membawa seperangkat antaran seperti perhiasan, baju adat, hingga makanan khas Aceh.
Makanan khas Aceh yang dibawa Teuku Ryan antara lain roti jala, kue meuseukat, kue limpeng, kue pulut panggang, dan ikan kayu eungkot.
Makanan khas Aceh tersebut mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Nah, daripada penasaran, berikut fakta-fakta seputar kue khas Aceh yang dibawa Teuku Ryan untuk Ricis dalam acara lamaran hari ini.
Kue Meuseukat
Meuseukat adalah panganan sejenis dodol dikarenakan tekstur yang lembut dan rasanya manis. Rasa manis ini didapat dari buah nanas yang digunakan dalam pembuatannya sehingga kue ini disebut juga dodol nanas.
Seperti makanan dari daerah lain, meuseukat juga memiliki filosofi tersendiri yang kemudian menempatkannya dalam kasta tertinggi kue tradisional khas Aceh.
Dalam acara yang digelar di ballroom sebuah hotel di Jakarta tersebut, Teuku Ryan hadir dengan membawa seperangkat antaran seperti perhiasan, baju adat, hingga makanan khas Aceh.
Makanan khas Aceh yang dibawa Teuku Ryan antara lain roti jala, kue meuseukat, kue limpeng, kue pulut panggang, dan ikan kayu eungkot.
Makanan khas Aceh tersebut mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Nah, daripada penasaran, berikut fakta-fakta seputar kue khas Aceh yang dibawa Teuku Ryan untuk Ricis dalam acara lamaran hari ini.
Kue Meuseukat
Meuseukat adalah panganan sejenis dodol dikarenakan tekstur yang lembut dan rasanya manis. Rasa manis ini didapat dari buah nanas yang digunakan dalam pembuatannya sehingga kue ini disebut juga dodol nanas.
Seperti makanan dari daerah lain, meuseukat juga memiliki filosofi tersendiri yang kemudian menempatkannya dalam kasta tertinggi kue tradisional khas Aceh.
Lihat Juga :
tulis komentar anda