Epidemiolog Sebut Jadikan Covid-19 sebagai Endemi Bukanlah Rencana yang Tepat
Rabu, 29 September 2021 - 14:04 WIB
JAKARTA - Belum lama ini beredar pernyataan dari pencipta vaksin AstraZeneca , Dame Sarah Gilbert yang menyebut bahwa nantinya Covid-19 hanya akan menjadi flu biasa. Dia pun menilai Covid-19 pun tidak akan bermutasi menjadi penyakit yang lebih mematikan dari sebelumnya.
Tentunya pernyataan tersebut membuat masyarakat menilai bahwa Covid-19 , yang saat ini ditakuti masyarakat di seluruh dunia, akan menjadi suatu endemi. Bahkan sejumlah negara telah berupaya membiasakan diri hidup dengan Covid-19 dengan memegang stigma tersebut.
Terkait hal tersebut, pakar epidemiologi sekaligus peneliti pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman menegaskan bahwa membiarkan Covid-19 menjadi endemi bukanlah rencana yang tepat.
"Meski itu akan terjadi secara alami hingga nanti hanya ada strain yang relatif tidak berbahaya (misalnya seperti flu biasa) yang ada, saat ini kita harus melawannya," kata Dicky Budiman, kepada MNC Portal, Rabu (29/9/2021).
Dia menjelaskan, dengan mengendalikan virus penyebab Covid-19 ini melalui deteksi yang kuat (3T), pencegahan (5M dan vaksinasi), maka masyarakat akan mencegah dampak buruk jangka pendek dan panjangnya. Cara ini harus dilakukan setidaknya selama satu dekade.
"Pesan pentingnya antara saat ini dan 5 atau 10 tahun ke depan adalah bahwa Covid-19 dalam bentuknya yang sekarang bukan sesuatu yang diinginkan mewabah. Dan saat 5 atau 10 tahun ke depan Covid-19 jadi endemi kita berharap varian yang tersisa tidak berdampak jangka panjang yang merugikan," paparnya.
Itu sebabnya baik saat ini dan ke depan, pencegahan, promosi kesehatan dan vaksinasi menjadi sangat penting.
Lihat Juga: Cegah Pandemi Covid-19 Berikutnya, Menkes Budi: Jangan Tunggu Patogen Hewan Loncat ke Manusia
Tentunya pernyataan tersebut membuat masyarakat menilai bahwa Covid-19 , yang saat ini ditakuti masyarakat di seluruh dunia, akan menjadi suatu endemi. Bahkan sejumlah negara telah berupaya membiasakan diri hidup dengan Covid-19 dengan memegang stigma tersebut.
Terkait hal tersebut, pakar epidemiologi sekaligus peneliti pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman menegaskan bahwa membiarkan Covid-19 menjadi endemi bukanlah rencana yang tepat.
"Meski itu akan terjadi secara alami hingga nanti hanya ada strain yang relatif tidak berbahaya (misalnya seperti flu biasa) yang ada, saat ini kita harus melawannya," kata Dicky Budiman, kepada MNC Portal, Rabu (29/9/2021).
Dia menjelaskan, dengan mengendalikan virus penyebab Covid-19 ini melalui deteksi yang kuat (3T), pencegahan (5M dan vaksinasi), maka masyarakat akan mencegah dampak buruk jangka pendek dan panjangnya. Cara ini harus dilakukan setidaknya selama satu dekade.
"Pesan pentingnya antara saat ini dan 5 atau 10 tahun ke depan adalah bahwa Covid-19 dalam bentuknya yang sekarang bukan sesuatu yang diinginkan mewabah. Dan saat 5 atau 10 tahun ke depan Covid-19 jadi endemi kita berharap varian yang tersisa tidak berdampak jangka panjang yang merugikan," paparnya.
Baca Juga
Itu sebabnya baik saat ini dan ke depan, pencegahan, promosi kesehatan dan vaksinasi menjadi sangat penting.
Lihat Juga: Cegah Pandemi Covid-19 Berikutnya, Menkes Budi: Jangan Tunggu Patogen Hewan Loncat ke Manusia
(nug)
tulis komentar anda