Pakar Epidemiologi Sanggah Pernyataan Pencipta Vaksin AstraZeneca Soal Covid-19 Bakal Jadi Flu Biasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pencipta vaksin AstraZeneca , Dame Sarah Gilbert menyampaikan pernyataan yang menghebohkan dunia. Menurutnya, Covid-19 tidak mungkin bermutasi menjadi varian yang jauh lebih mamatikan.
Bahkan, Profesor Vaksinologi di Universitas Oxford itu yakin pada akhirnya Covid-19 hanya akan menyebabkan flu biasa.
Pernyataan tersebut tentunya menuai pro dan kontra di kalangan ilmuwan dan peneliti. Pakar epidemiologi sekaligus peneliti pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman pun angkat suara terkait dengan pernyataan tersebut.
Baca juga: Sudah Download Pedulilindungi? Ayo Berwisata Outbound di Lido Lake Resort
Menurutnya, fakta ilmiah tentang perkembangan penyakit Covid-19 selama dan setelah infeksi (long Covid) semakin menunjukkan bahwa penyakit ini tidak sama dengan flu.
Dicky Budiman pun menolak dengan tegas jika nantinya Covid-19 disamakan dengan flu biasa.
"Jadi sangat tidak tepat jika kita menganggap ini akan seperti flu dalam artian dampaknya. Kesamaannya antara lain dalam potensi Covid menjadi endemi seperti halnya flu," ujar Dicky Budiman, kepada MNC Portal, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, menganggap Covid-19 sebagai flu biasa pun tidak atau bukan pilihan solusi yang tepat. Sebab, pemikiran membiarkan Covid-19 menjadi endemi akan memiliki banyak dampak buruk terhadap Kesehatan masyarakat dan juga kualitas SDM suatu bangsa.
Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 2 saat Tidur yang Tunjukkan Kondisi Kronis
"Kita benar-benar perlu bekerja sama dengan cerdas dan cermat untuk mengendalikan Covid-19. Sekali lagi, ini bukan flu. Karena flu tidak menyebabkan kerusakan organ dan tidak juga memiliki dampak jangka panjang," tuntasnya.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Bahkan, Profesor Vaksinologi di Universitas Oxford itu yakin pada akhirnya Covid-19 hanya akan menyebabkan flu biasa.
Pernyataan tersebut tentunya menuai pro dan kontra di kalangan ilmuwan dan peneliti. Pakar epidemiologi sekaligus peneliti pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman pun angkat suara terkait dengan pernyataan tersebut.
Baca juga: Sudah Download Pedulilindungi? Ayo Berwisata Outbound di Lido Lake Resort
Menurutnya, fakta ilmiah tentang perkembangan penyakit Covid-19 selama dan setelah infeksi (long Covid) semakin menunjukkan bahwa penyakit ini tidak sama dengan flu.
Dicky Budiman pun menolak dengan tegas jika nantinya Covid-19 disamakan dengan flu biasa.
"Jadi sangat tidak tepat jika kita menganggap ini akan seperti flu dalam artian dampaknya. Kesamaannya antara lain dalam potensi Covid menjadi endemi seperti halnya flu," ujar Dicky Budiman, kepada MNC Portal, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, menganggap Covid-19 sebagai flu biasa pun tidak atau bukan pilihan solusi yang tepat. Sebab, pemikiran membiarkan Covid-19 menjadi endemi akan memiliki banyak dampak buruk terhadap Kesehatan masyarakat dan juga kualitas SDM suatu bangsa.
Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 2 saat Tidur yang Tunjukkan Kondisi Kronis
"Kita benar-benar perlu bekerja sama dengan cerdas dan cermat untuk mengendalikan Covid-19. Sekali lagi, ini bukan flu. Karena flu tidak menyebabkan kerusakan organ dan tidak juga memiliki dampak jangka panjang," tuntasnya.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(nug)