Kolesterol Tinggi, Waspadai Gejala Kram, Pegal, dan Nyeri di Kaki
Rabu, 27 Oktober 2021 - 05:02 WIB
JAKARTA - Kolesterol tinggi bisa ditandai degan gejala kram, pegal dan nyeri di kaki. Gejala ini merupakan tanda peringatan yang dapat terjadi di seluruh tubuh dan perlu diwaspadai.
Kolesterol tinggi termasuk dalam penyakit arteri perifer (PAD) yang dapat terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri. Ini akan memblokir aliran darah di arteri yang memasok darah ke ginjal, lengan, perut dan kaki.
Dilansir dari Express, Rabu (27/10/2021) ketika ini terjadi gejala seperti kram, dan nyeri pada kaki dapat muncul.
"Orang-orang belum tentu berpikir bahwa sakit kaki berhubungan dengan penyakit jantung. Tetapi jika arteri kaki tersumbat, kemungkinan arteri koroner juga tersumbat," kata ahli bedah vaskular Dr Andy Lee.
“Jika tidak diobati, PAD berpotensi meningkatkan risiko seseorang menderita stroke atau serangan jantung. Ini juga merupakan penyebab utama amputasi anggota badan," sambungnya.
PAD diperkirakan mempengaruhi satu dari 20 orang di atas usia 50 dan satu dari lima orang di atas usia 70, menurut National Heart, Lung and Blood Institute.
Hampir setiap orang yang menderita PAD tidak dapat berjalan sejauh atau secepat sebelumnya karena gejala nyeri yang terjadi di kaki. Nyeri kaki yang terkait dengan PAD dikenal sebagai klaudikasio.
Menurut John Hopkins Medicine, PAD disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri di kaki atau di arteri utama tubuh (aorta). Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke otot-otot di betis, paha, atau bokong.
Penurunan aliran darah dapat menyebabkan rasa sakit yang mengarah ke klaudikasio. Penyumbatan biasanya terjadi karena arteri yang menyempit dan mengeras (aterosklerosis).
Ini disebabkan oleh penumpukan plak di dalam arteri. Plak terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain dalam darah. Penumpukan plak ini juga dapat mempengaruhi arteri jantung sehingga menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.
Kolesterol tinggi termasuk dalam penyakit arteri perifer (PAD) yang dapat terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri. Ini akan memblokir aliran darah di arteri yang memasok darah ke ginjal, lengan, perut dan kaki.
Dilansir dari Express, Rabu (27/10/2021) ketika ini terjadi gejala seperti kram, dan nyeri pada kaki dapat muncul.
"Orang-orang belum tentu berpikir bahwa sakit kaki berhubungan dengan penyakit jantung. Tetapi jika arteri kaki tersumbat, kemungkinan arteri koroner juga tersumbat," kata ahli bedah vaskular Dr Andy Lee.
“Jika tidak diobati, PAD berpotensi meningkatkan risiko seseorang menderita stroke atau serangan jantung. Ini juga merupakan penyebab utama amputasi anggota badan," sambungnya.
PAD diperkirakan mempengaruhi satu dari 20 orang di atas usia 50 dan satu dari lima orang di atas usia 70, menurut National Heart, Lung and Blood Institute.
Hampir setiap orang yang menderita PAD tidak dapat berjalan sejauh atau secepat sebelumnya karena gejala nyeri yang terjadi di kaki. Nyeri kaki yang terkait dengan PAD dikenal sebagai klaudikasio.
Menurut John Hopkins Medicine, PAD disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri di kaki atau di arteri utama tubuh (aorta). Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke otot-otot di betis, paha, atau bokong.
Penurunan aliran darah dapat menyebabkan rasa sakit yang mengarah ke klaudikasio. Penyumbatan biasanya terjadi karena arteri yang menyempit dan mengeras (aterosklerosis).
Ini disebabkan oleh penumpukan plak di dalam arteri. Plak terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain dalam darah. Penumpukan plak ini juga dapat mempengaruhi arteri jantung sehingga menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.
Baca Juga
(dra)
tulis komentar anda