IDAI Rilis 7 Rekomendasi Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Anak 6 Tahun ke Atas
Rabu, 03 November 2021 - 09:45 WIB
JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi mengenai pemberian vaksin Sinovac (CoronaVac) bagi anak 6-11 tahun, menyusul keluarnya izin penggunaan vaksin pada kelompok usia tersebut belum lama ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito telah menyetujui perluasan indikasi vaksin Covid-19 Sinovac (CoronaVac) untuk anak usia 6-11 tahun. Keputusan tersebut diambil berdasarkan kajian dan pembahasan dengan Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19.
Persetujuan penggunaan CoronaVac ini membuat IDAI memberikan rekomendasi mengenai pemberian vaksin pada anak usia 6 tahun ke atas berdasarkan pemuktahiran pada 2 November 2021.
Merangkum laman Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Rabu (3/11/2021), ada sekitar tujuh poin penting yang ingin disampaikan, yaitu:
1. Pemberian imunisasi Covid-19 CoronaVac pada anak golongan usia 6 tahun ke atas.
2. Vaksin CoronaVac diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml, sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu empat minggu.
3. Kontraindikasi:
-Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito telah menyetujui perluasan indikasi vaksin Covid-19 Sinovac (CoronaVac) untuk anak usia 6-11 tahun. Keputusan tersebut diambil berdasarkan kajian dan pembahasan dengan Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19.
Persetujuan penggunaan CoronaVac ini membuat IDAI memberikan rekomendasi mengenai pemberian vaksin pada anak usia 6 tahun ke atas berdasarkan pemuktahiran pada 2 November 2021.
Merangkum laman Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Rabu (3/11/2021), ada sekitar tujuh poin penting yang ingin disampaikan, yaitu:
1. Pemberian imunisasi Covid-19 CoronaVac pada anak golongan usia 6 tahun ke atas.
2. Vaksin CoronaVac diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml, sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu empat minggu.
3. Kontraindikasi:
-Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
Lihat Juga :
tulis komentar anda