Bolehkah Penyintas Autoimun Kulit Divaksinasi Covid-19?

Rabu, 03 November 2021 - 16:56 WIB
Banyak penyintas autoimun kulit menjadi ragu untuk melakukan vaksinasi Covid-19 karena alasan keamanan. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
JAKARTA - Penyakit autoimun kulit semakin sering muncul selama masa pandemi Covid-19. Alhasil banyak penyintas autoimun kulit menjadi ragu untuk melakukan vaksinasi Covid-19 karena alasan keamanan.

Lantas apakah penyintas autoimun kulit masih bisa menerima vaksinasi Covid-19 ?

Sebagaimana diketahui, penyakit autoimun merupakan suatu penyakit akibat gangguan sistem imun, di mana sistem imun ini salah mengenali sel tubuhnya sendiri.



Sel tubuh tersebut dianggap sebagai suatu benda asing dan akhirnya menyerang sel tubuhnya sendiri.



Saat ini, pengobatan masih terbatas untuk mengatasi peradangan dan mengendalikan sistem imun yang terlalu aktif. Oleh karenanya, pasien diimbau untuk selalu melakukan kontrol secara rutin dan pola hidup sehat untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV menjelaskan bahwa hal yang paling penting sebelum melakukan vaksinasi Covid-19 adalah pengetahuan yang cukup dari pasien dan masyarakat secara umum terkait penyakit autoimun kulit. Pengetahuan inilah yang berpengaruh pada layak atau tidaknya seseorang divaksinasi.

"Bagaimana mencegahnya agar tidak kambuh, cara pengobatan yang benar dan kapan harus berobat, sampai akhirnya jika semuanya sudah terskrining dengan baik, dokter akan bisa memberikan saran kapan mereka bisa melakukan vaksinasi covid-19," papar dr. Anthony dalam virtual media briefing, Rabu (3/11/2021).

Dokter Anthony menambahkan, pada dasarnya penyintas autoimun kulit tentu bisa divaksin. Namun, pastinya akan ada pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan kelayakannya. Pasalnya, autoimun kulit ini terdiri dari berbagai jenis dan memiliki perbedaan satu sama lain.



"Penyakit autoimun kulit, yang paling sering dialami masyarakat adalah Vitiligo, Psoriasis, dan Urticaria (biduran). Ketiga penyakit autoimun kulit ini merupakan kasus-kasus yang cukup meningkat selama masa pandemi Covid-19," ujar dia.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More