Terapi Seluler, Pilihan Pengobatan Baru untuk Pasien Leukemia Dewasa
Senin, 08 November 2021 - 19:56 WIB
Selain transplantasi sel punca, pilihan terapi seluler lain yaitu donor lymphocyte infusion (DLI). Terapi ini berupa pemberian infus berisi limfosit yang berasal dari donor kepada pasien leukemia. Limfosit ini nantinya akan mengenali sel-sel kanker dan dapat menghancurkan sel-sel ganas tersebut.
Terapi DLI adalah terapi penyelamatan yang dilakukan jika pasien kembali mengalami kekambuhan paska menerima transplantasi. Terapi ini bisa menjadi pilihan di saat tidak ada lagi terapi yang dapat dilakukan.
Terapi seluler ini tidak sederhana. Pasien harus dinilai terlebih dulu oleh seorang ahli hematologi dan onkologi sebelum ditetapkan sebagai kandidat yang cocok untuk menerima terapi seluler.
"Tidak semua pasien dapat menerima transplantasi sel punca yang berasal dari dirinya sendiri, sehingga ia membutuhkan sel dari donor atau alogenik,” kata dr. Resti.
Kendala yang sering kali dihadapi dalam transplantasi alogenik maupun DLI adalah menemukan donor yang cocok dalam kurun waktu singkat. Namun, seiring kecanggihan teknologi, saat ini semuanya dapat dipersiapkan sejak jauh hari atau bahkan sebelum pasien diketahui membutuhkan terapi DLI.
Sel punca dan sel limfosit yang diberikan oleh donor dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu sebelum digunakan saat dibutuhkan.
Untuk melengkapi layanan terapi seluler ini, RS Kanker Dharmais juga memberikan layanan penyimpanan sel donor sebelum digunakan untuk transplantasi ataupun terapi DLI. Untuk layanan ini, Dharmais bekerja sama dengan PT Cordlife Persada, bank penyimpanan sel punca yang berbasis di Jakarta.
Penyimpanan sel donor ini akan dilakukan secara kriogenik serta dijaga dalam suhu beku -196 derajat celsius agar kondisi sel tetap baik dan siap digunakan kapan saja.
“Penyimpanan ini dapat dilakukan selama bertahun-tahun dan bermanfaat sebagai tabungan biologis bagi pasien, untuk berjaga-jaga sekiranya terjadi kekambuhan. Pada prinsipnya Cordlife siap mendukung Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam memberikan layanan ini untuk membantu pasien-pasien yang membutuhkan terapi seluler,” pungkas dr. Meriana Virtin, Medical Advisor PT Cordlife Persada.
Terapi DLI adalah terapi penyelamatan yang dilakukan jika pasien kembali mengalami kekambuhan paska menerima transplantasi. Terapi ini bisa menjadi pilihan di saat tidak ada lagi terapi yang dapat dilakukan.
Terapi seluler ini tidak sederhana. Pasien harus dinilai terlebih dulu oleh seorang ahli hematologi dan onkologi sebelum ditetapkan sebagai kandidat yang cocok untuk menerima terapi seluler.
"Tidak semua pasien dapat menerima transplantasi sel punca yang berasal dari dirinya sendiri, sehingga ia membutuhkan sel dari donor atau alogenik,” kata dr. Resti.
Kendala yang sering kali dihadapi dalam transplantasi alogenik maupun DLI adalah menemukan donor yang cocok dalam kurun waktu singkat. Namun, seiring kecanggihan teknologi, saat ini semuanya dapat dipersiapkan sejak jauh hari atau bahkan sebelum pasien diketahui membutuhkan terapi DLI.
Sel punca dan sel limfosit yang diberikan oleh donor dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu sebelum digunakan saat dibutuhkan.
Baca Juga
Untuk melengkapi layanan terapi seluler ini, RS Kanker Dharmais juga memberikan layanan penyimpanan sel donor sebelum digunakan untuk transplantasi ataupun terapi DLI. Untuk layanan ini, Dharmais bekerja sama dengan PT Cordlife Persada, bank penyimpanan sel punca yang berbasis di Jakarta.
Penyimpanan sel donor ini akan dilakukan secara kriogenik serta dijaga dalam suhu beku -196 derajat celsius agar kondisi sel tetap baik dan siap digunakan kapan saja.
“Penyimpanan ini dapat dilakukan selama bertahun-tahun dan bermanfaat sebagai tabungan biologis bagi pasien, untuk berjaga-jaga sekiranya terjadi kekambuhan. Pada prinsipnya Cordlife siap mendukung Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam memberikan layanan ini untuk membantu pasien-pasien yang membutuhkan terapi seluler,” pungkas dr. Meriana Virtin, Medical Advisor PT Cordlife Persada.
tulis komentar anda