Awas! Ternyata Kucing Mudah Terinfeksi Virus Corona
Minggu, 07 Juni 2020 - 07:32 WIB
JAKARTA - Ilmuwan di Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah melakukan penelitian di laboratorium tentang persebaran Covid-19 melalui kucing. Hasilnya, kucing dengan mudah terinfeksi virus corona dan dapat menularkan ke kucing lain.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wisconsin(UW) memberikan virus corona yang berasal dari pasien manusia kepada tiga kucing. Keesokan harinya mereka menyeka bagian hidung kucing dan mampu mendeteksi virus pada dua kucing. Tiga hari kemudian semua kucing terinveksi virus corona.
Tim yang dipimpin Profesor Ilmu Patobiologi, Yoshihiro Kawaoka, melakukan penelitian lebih lanjut dengan menempatkan kucing lain ditiap kandang kucing yang terinveksi. Para peneliti tidak memberikan virus corona pada kucing-kucing ini.
Setiap hari para peneliti mengambil swab hidung dan dubur dari keenam kucing untuk dinilai keberadaan virusnya. Dua hari kemudian salah satu kucing yang sebelumnya tidak terinfeksi terdeteksi ada virusnya dalam usap hidung. Namun, dalam waktu enam hari, semua kucing mampu melepaskan virus dari dalam tubuhnya.
Setiap kucing mampu melepaskan virus corona dari saluran hidung mereka hingga enam hari. Virus itu tidak mematikan dan tidak ada kucing yang menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Penelitian ini menunjang penelitian terdahulu yang telah dilakukan para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian China terhadap kucing.
“Ini adalah sesuatu yang harus diingat oleh orang-orang. Jika mereka dikarantina di rumah dan khawatirakan menularkan Covid-19 kepada anak-anak dan pasangannya, merekajuga harus khawatir untuk menularkannya kepada hewan peliharaan,” kata Peter Halfmann, profesor peneliti di UW-Madison dikutip dari Scitechdaily.
Kedua peneliti menyarankan kepada orang dengan gejala Covid-19 agar menghindari kontak dengan kucing. Mereka juga menyarankan pemilik kucing untuk menjaga hewan peliharaan mereka di dalam ruangan dan membatasi kontak kucing mereka dengan orang atau hewan lain.
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merasa prihatin dengan kesejahteraan hewan. Mereka tidak membenarkan untuk mengambil tindakan terhadap hewan peliharaan yang dapat membahayakan kesejahteraan mereka.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wisconsin(UW) memberikan virus corona yang berasal dari pasien manusia kepada tiga kucing. Keesokan harinya mereka menyeka bagian hidung kucing dan mampu mendeteksi virus pada dua kucing. Tiga hari kemudian semua kucing terinveksi virus corona.
Tim yang dipimpin Profesor Ilmu Patobiologi, Yoshihiro Kawaoka, melakukan penelitian lebih lanjut dengan menempatkan kucing lain ditiap kandang kucing yang terinveksi. Para peneliti tidak memberikan virus corona pada kucing-kucing ini.
Setiap hari para peneliti mengambil swab hidung dan dubur dari keenam kucing untuk dinilai keberadaan virusnya. Dua hari kemudian salah satu kucing yang sebelumnya tidak terinfeksi terdeteksi ada virusnya dalam usap hidung. Namun, dalam waktu enam hari, semua kucing mampu melepaskan virus dari dalam tubuhnya.
Setiap kucing mampu melepaskan virus corona dari saluran hidung mereka hingga enam hari. Virus itu tidak mematikan dan tidak ada kucing yang menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Penelitian ini menunjang penelitian terdahulu yang telah dilakukan para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian China terhadap kucing.
“Ini adalah sesuatu yang harus diingat oleh orang-orang. Jika mereka dikarantina di rumah dan khawatirakan menularkan Covid-19 kepada anak-anak dan pasangannya, merekajuga harus khawatir untuk menularkannya kepada hewan peliharaan,” kata Peter Halfmann, profesor peneliti di UW-Madison dikutip dari Scitechdaily.
Kedua peneliti menyarankan kepada orang dengan gejala Covid-19 agar menghindari kontak dengan kucing. Mereka juga menyarankan pemilik kucing untuk menjaga hewan peliharaan mereka di dalam ruangan dan membatasi kontak kucing mereka dengan orang atau hewan lain.
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merasa prihatin dengan kesejahteraan hewan. Mereka tidak membenarkan untuk mengambil tindakan terhadap hewan peliharaan yang dapat membahayakan kesejahteraan mereka.
tulis komentar anda