Mengenal Perbedaan Virus Corona XBB dan Omicron, Waspadai Gejalanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus corona XBB dan Omicron tengah menjadi perhatian. Pasalnya, virus corona ini terus berkembang dan memunculkan berbagai varian baru yang harus diwaspadai.
Omicron jadi varian Covid-19 yang saat ini angka kasusnya terus meroket di berbagai negara. Amerika Serikat bahkan mencatat kasus Omicron lebih tinggi dari varian lain.
Omicron (B.1.1.529) adalah salah satu varian atau turunan jenis baru dari virus Covid-19 yang dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan. Virus ini memiliki sifat yang lebih menular dan mempengaruhi kekebalan tubuh, baik yang diperoleh oleh infeksi alami maupun vaksinasi.
Sepanjang virus masih bersirkulasi di masyarakat, maka dapat menyebabkan virus berevolusi. Evolusi ini dapat menyebabkan adanya perubahan dari sifat dan karakter dari virus asal.
Dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (16/11/2022) misalnya perubahan di kecepatan penularan, efek terhadap sistem kekebalan tubuh, tingkat keparahan, diagnosis dan respon terhadap obat-obatan.
Kasus pertama Omicron di Indonesia diduga berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang dari Nigeria pada 27 November 2021. Omicron memiliki 50 mutasi yang 30 di antaranya terdapat pada gen yang mengkode protein S.
Separuh dari mutasi yang ada pada gen pengkode protein S ini terdapat pada daerah Receptor Binding Domain (RBD) tempat virus berinteraksi dengan reseptor ACE2 pada sel target. Omicron menyebabkan peningkatan afinitas SARS-CoV-2 terhadap reseptor ACE2 manusia.
Hasil studi epidemiologis didapatkan omicron dengan cepat menggantikan varian Delta sebagai varian yang mendominasi. Studi in vitro dari University of Hong Kong oleh Chi-Wai menunjukkan bahwa Omicron memiliki kemampuan bereplikasi sebesar 70 kali lipat lebih cepat pada sel saluran napas dibandingkan varian Delta.
Omicron jadi varian Covid-19 yang saat ini angka kasusnya terus meroket di berbagai negara. Amerika Serikat bahkan mencatat kasus Omicron lebih tinggi dari varian lain.
Omicron (B.1.1.529) adalah salah satu varian atau turunan jenis baru dari virus Covid-19 yang dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan. Virus ini memiliki sifat yang lebih menular dan mempengaruhi kekebalan tubuh, baik yang diperoleh oleh infeksi alami maupun vaksinasi.
Sepanjang virus masih bersirkulasi di masyarakat, maka dapat menyebabkan virus berevolusi. Evolusi ini dapat menyebabkan adanya perubahan dari sifat dan karakter dari virus asal.
Dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (16/11/2022) misalnya perubahan di kecepatan penularan, efek terhadap sistem kekebalan tubuh, tingkat keparahan, diagnosis dan respon terhadap obat-obatan.
Kasus pertama Omicron di Indonesia diduga berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang dari Nigeria pada 27 November 2021. Omicron memiliki 50 mutasi yang 30 di antaranya terdapat pada gen yang mengkode protein S.
Separuh dari mutasi yang ada pada gen pengkode protein S ini terdapat pada daerah Receptor Binding Domain (RBD) tempat virus berinteraksi dengan reseptor ACE2 pada sel target. Omicron menyebabkan peningkatan afinitas SARS-CoV-2 terhadap reseptor ACE2 manusia.
Hasil studi epidemiologis didapatkan omicron dengan cepat menggantikan varian Delta sebagai varian yang mendominasi. Studi in vitro dari University of Hong Kong oleh Chi-Wai menunjukkan bahwa Omicron memiliki kemampuan bereplikasi sebesar 70 kali lipat lebih cepat pada sel saluran napas dibandingkan varian Delta.
Baca Juga