5 Film Jepang Kena Sensor di Bioskop, Banyak Adegan Ranjang Vulgar dan Sadis
Senin, 06 Desember 2021 - 11:47 WIB
Aslinya berdurasi 75 menit, film ini dirilis sebagai film pendek sepanjang 27 menit setelah diprotes oleh lembaga sensor seluruh dunia.
3. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film Jepang yang paling banyak disesnsor berikutnya adalah Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood. Merupakan bagian dari sebuah seri, Flower of Flesh and Blood dikenal lebih banyak orang berkat adegan-adegan penuh darah yang terlihat terlalu nyata.
Dalam proses produksinya, sang produser harus meyakinkan polisi bahwa tak ada aktor yang meninggal. Pertama dirilis pada 1985, film ini baru berhasil tayang secara legal di internasional pada 2002.
4. Imprint
Film Jepang yang paling banyak disensor selanjutnya adalah Imprint. Awalnya digarap sebagai bagian dari film antologi, film karya Takashi Miike ini dianggap terlalu sadis sampai-sampai para produser enggan merilisnya.
Film Imprint berkisah tentang seorang jurnalis asal Amerika yang mendengar kisah fantastis soal perempuan Jepang yang disiksa secara seksual setiap hari. Hal itu membuatnya tertarik untuk menulisnya dan melupakan pencarian yang sedang ia lakukan.
3. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film Jepang yang paling banyak disesnsor berikutnya adalah Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood. Merupakan bagian dari sebuah seri, Flower of Flesh and Blood dikenal lebih banyak orang berkat adegan-adegan penuh darah yang terlihat terlalu nyata.
Dalam proses produksinya, sang produser harus meyakinkan polisi bahwa tak ada aktor yang meninggal. Pertama dirilis pada 1985, film ini baru berhasil tayang secara legal di internasional pada 2002.
4. Imprint
Film Jepang yang paling banyak disensor selanjutnya adalah Imprint. Awalnya digarap sebagai bagian dari film antologi, film karya Takashi Miike ini dianggap terlalu sadis sampai-sampai para produser enggan merilisnya.
Film Imprint berkisah tentang seorang jurnalis asal Amerika yang mendengar kisah fantastis soal perempuan Jepang yang disiksa secara seksual setiap hari. Hal itu membuatnya tertarik untuk menulisnya dan melupakan pencarian yang sedang ia lakukan.
tulis komentar anda