Mahakarya Busana Pernikahan Danang dan Nura, Penuh Filosofi

Rabu, 15 Desember 2021 - 04:26 WIB
“Secara khusus kami impor material beludru yang digunakan dari Inggris, karena dari segi kualitas yang dihasilkan berbeda jauh dari material lain yang ada di pasaran Indonesia. Beludru yang digunakan berwarna hijau, lebih tepatnya dark olive green, warna yang melambangkan alam, ketenangan, keberuntungan dan merupakan warna yang identik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat,” terang Anie.

Selain itu, detail baju pengantin dibuat dengan motif pewayangan tokoh percintaan abadi Rama-Shinta yang dipadu motif batik sakral keraton motif Gurdo dan motif Isen-isen yang penuh makna. Motif Gurdo yang melambangkan kekuasaan, keperkasaan, dan simbol kehidupan serta motif Isen-isen Kembang Setaman yang bermakna sebuah taman bunga yang indah.

"Semua motif tersebut di-embroidery warna gold yang mempunyai makna kesuksesan, kemewahan, kemenangan, serta dipercantik dengan detail bebatuan Swarovski, logam, dan mote payet sehingga tampilan baju pengantin terlihat megah dan anggun,” kata Anie.



Selain baju resepsi, Dedi maupun Anie secara eksklusif membuat desain untuk baju pengantin akad nikah serta baju untuk orangtua pada akad dan resepsi. Nuansa baju pengantin akad berwarna putih dengan desain simpel elegan, dipadu material dan detail payet yang cantik.

“Kebaya akad nikah full berpuring dengan detail layer di bagian bawah dan bertebaran Swarovski, dipadu beskap surjan ciri khas baju keraton Yogyakarta,” pungkas Dedi.
(tsa)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More