Vaksin COVID-19 Bentuk Inhaler Siap Agustus Mendatang
Selasa, 09 Juni 2020 - 16:00 WIB
JAKARTA - Vaksin COVID-19 dalam bentuk inhaler dilaporkan siap dalam beberapa minggu ke depan. Para peneliti di University of Oxford 80% yakin bahwa vaksin yang sedang mereka kembangkan itu akan bekerja, terutama pada kalangan usia muda.
Dilansir dari laman The Mirror, perusahaan obat AstraZeneca akan memproduksi dua miliar dosis vaksin saat sudah mendapat lampu hijau. Sementara Prof. Adrian Hill dari Pusat Pengobatan Personalisasi University of Oxford mengatakan, vaksin ini akan tersedia pada Agustus mendatang. ( )
Hill mengungkapkan, vaksin dapat diberikan kepada pasien dengan memakai alat seperti inhaler. Uji coba yang dimulai sejak April lalu, telah merekrut sekitar 10.260 orang dewasa berusia di atas 55 tahun dan anak-anak. Sejak itu, AstraZeneca sudah menyatakan setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin potensial ke seluruh Inggris.
Perusahaan Anglo-Swedia juga telah menandatangani kesepakatan senilai USD1 miliar untuk vaksin virus corona baru dengan pemerintah Amerika Serikat. Di sisi lain, bos Microsoft Bill Gates juga dilaporkan telah memberikan dana besar untuk pengembangan vaksin ini.
Meski demikian, obat COVID-19 masih menjalani uji coba di Jenner Institute, Inggris, yang bekerja sama dengan Oxford Vaccine Group pada proyek tersebut. ( )
Saat ini belum ada vaksin ataupun obat untuk COVID-19. Dokter di seluruh dunia masih berusaha menguji obat antivirus untuk melihat apakah mereka mampu mengatasi virus corona baru.
Dilansir dari laman The Mirror, perusahaan obat AstraZeneca akan memproduksi dua miliar dosis vaksin saat sudah mendapat lampu hijau. Sementara Prof. Adrian Hill dari Pusat Pengobatan Personalisasi University of Oxford mengatakan, vaksin ini akan tersedia pada Agustus mendatang. ( )
Hill mengungkapkan, vaksin dapat diberikan kepada pasien dengan memakai alat seperti inhaler. Uji coba yang dimulai sejak April lalu, telah merekrut sekitar 10.260 orang dewasa berusia di atas 55 tahun dan anak-anak. Sejak itu, AstraZeneca sudah menyatakan setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin potensial ke seluruh Inggris.
Perusahaan Anglo-Swedia juga telah menandatangani kesepakatan senilai USD1 miliar untuk vaksin virus corona baru dengan pemerintah Amerika Serikat. Di sisi lain, bos Microsoft Bill Gates juga dilaporkan telah memberikan dana besar untuk pengembangan vaksin ini.
Meski demikian, obat COVID-19 masih menjalani uji coba di Jenner Institute, Inggris, yang bekerja sama dengan Oxford Vaccine Group pada proyek tersebut. ( )
Saat ini belum ada vaksin ataupun obat untuk COVID-19. Dokter di seluruh dunia masih berusaha menguji obat antivirus untuk melihat apakah mereka mampu mengatasi virus corona baru.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda