Tekan Angka Stunting, Seluruh Puskesmas Bakal Dilengkapi Alat USG
Selasa, 11 Januari 2022 - 14:22 WIB
JAKARTA - Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia. Per tahun 2021, angka stunting di Indonesia masih berada di angka 24,4 persen. Terkait ini, pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Demi mewujudkan penurunan tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya intervensi. Salah satunya yakni menyediakan alat ultrasonografi (USG) di seluruh Puskesmas.
“Yang kita lakukan adalah, kita akan melengkapkan USG di seluruh puskesmas. Sekarang itu baru 2.000 yang punya USG,” kata Menkes Budi Gunadi dikutip dari konferensi pers virtual, Selasa (11/1/2022).
Sebagai informasi, salah satu fungsi penting dari alat USG sendiri yakni dapat mendiagnosis kondisi kehamilan calon ibu. Sehingga jika ada suatu hal yang terjadi pada kandungan, alat ini bisa membantu dokter untuk menentukan prosedur medis yang tepat.
“USG dibutuhkan untuk melihat perkembangan bayinya, apakah itu sesuai dengan yang seharusnya, atau apakah plasentanya baik. Jadi, jika ada kekurangan gizi bisa melakukan intervensi sebelum lahir,” ujarnya.
Intervensi yang diupayakan Kemenkes sebelum bayi lahir yakni memastikan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Selain itu juga memastikan para ibu hamil mendapatkan jumlah konsultasi dokter yang cukup.
“Kita juga intervensi meningkatkan konsultasi ibu hamil dari yang (aturan sebelumnya) empat kali, menjadi enam kali. Dan ini harus dengan dokter, agar kalau ada perkembangan yang kurang bagus dari kehamilan, dokter akan segera tahu dan melakukan intervensi medis,” kata Budi.
Lihat Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Stunting lewat Edukasi Air Bersih dan Pembuatan Camilan Es Potong
Demi mewujudkan penurunan tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya intervensi. Salah satunya yakni menyediakan alat ultrasonografi (USG) di seluruh Puskesmas.
“Yang kita lakukan adalah, kita akan melengkapkan USG di seluruh puskesmas. Sekarang itu baru 2.000 yang punya USG,” kata Menkes Budi Gunadi dikutip dari konferensi pers virtual, Selasa (11/1/2022).
Sebagai informasi, salah satu fungsi penting dari alat USG sendiri yakni dapat mendiagnosis kondisi kehamilan calon ibu. Sehingga jika ada suatu hal yang terjadi pada kandungan, alat ini bisa membantu dokter untuk menentukan prosedur medis yang tepat.
“USG dibutuhkan untuk melihat perkembangan bayinya, apakah itu sesuai dengan yang seharusnya, atau apakah plasentanya baik. Jadi, jika ada kekurangan gizi bisa melakukan intervensi sebelum lahir,” ujarnya.
Intervensi yang diupayakan Kemenkes sebelum bayi lahir yakni memastikan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Selain itu juga memastikan para ibu hamil mendapatkan jumlah konsultasi dokter yang cukup.
“Kita juga intervensi meningkatkan konsultasi ibu hamil dari yang (aturan sebelumnya) empat kali, menjadi enam kali. Dan ini harus dengan dokter, agar kalau ada perkembangan yang kurang bagus dari kehamilan, dokter akan segera tahu dan melakukan intervensi medis,” kata Budi.
Lihat Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Stunting lewat Edukasi Air Bersih dan Pembuatan Camilan Es Potong
(hri)
tulis komentar anda