Waspada Croup, Gejala Varian Omicron yang Terjadi pada Balita
Jum'at, 28 Januari 2022 - 21:31 WIB
JAKARTA - Virus corona baru (Covid-19) varian Omicron kini telah menyebar dengan cepat di Indonesia. Per 27 Januari 2022, sudah ada tiga orang yang meninggal lantaran terpapar varian Omicron .
Kendati di Indonesia baru menyerang orang dewasa, namun sudah sepantasnya para orang tua mewaspadai bagaimana gejala varian Omicron pada anak .
Gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan batuk merupakan gejala umum ketika seseorang terpapar varian Omicron. Beberapa anak kemungkinan akan mengalami masalah usus, seperti diare dan croup.
Melansir Ciputra Hospital, anak balita yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron akan mengalami batuk keras yang disebut croup.
Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras yang menggonggong.
Kemungkinan croup akan disertai dengan demam, serak, dan napas yang tidak beraturan.
News Week pun memberitakan bahwa kasus croup yang menimpa anak-anak dapat terjadi lantaran varian Omicron menetap lebih tinggi di saluran pernapasan, dibandingkan dengan varian lain yang memengaruhi area yang lebih dalam di paru-paru.
Sebagai wujud pencegahan, ketika anak mengalami gejala pilek, batuk yang berlangsung lebih dari 2 hari, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Pasalnya, banyak miskonsepsi yang beredar dan kebingungan antara flu biasa, Covid-19, dan varian lainnya.
Kendati di Indonesia baru menyerang orang dewasa, namun sudah sepantasnya para orang tua mewaspadai bagaimana gejala varian Omicron pada anak .
Gejala seperti kelelahan, sakit kepala, dan batuk merupakan gejala umum ketika seseorang terpapar varian Omicron. Beberapa anak kemungkinan akan mengalami masalah usus, seperti diare dan croup.
Melansir Ciputra Hospital, anak balita yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron akan mengalami batuk keras yang disebut croup.
Croup merupakan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang memicu batuk keras yang menggonggong.
Kemungkinan croup akan disertai dengan demam, serak, dan napas yang tidak beraturan.
News Week pun memberitakan bahwa kasus croup yang menimpa anak-anak dapat terjadi lantaran varian Omicron menetap lebih tinggi di saluran pernapasan, dibandingkan dengan varian lain yang memengaruhi area yang lebih dalam di paru-paru.
Baca Juga
Sebagai wujud pencegahan, ketika anak mengalami gejala pilek, batuk yang berlangsung lebih dari 2 hari, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Pasalnya, banyak miskonsepsi yang beredar dan kebingungan antara flu biasa, Covid-19, dan varian lainnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda