Menyibak Keajaiban Allah SWT Bekerja, dalam Surah Al Kahfi (Bagian Ketiga)
Jum'at, 12 Juni 2020 - 04:51 WIB
Setelah kejadian yang membuat banyak Nabi Musa bertanya-tanya. Kemudian Nabi Khidir pun menjelaskan maksud dan tujuannya. Ketika Nabi Khidir melubangi perahu yang menjadi tumpangannya secara gratis, sebenarnya Nabi Khidir mengetahui akan ada perompak yang menjarah kapalnya di perjalanan nanti.
Kemudian khidir pun menjelaskan alasan dirinya membunuh anak yang sedang bermain bersama temannya. Menurutnya anak kecil itu merupakan anak nakal dan jahat ketika besar kelak. Mungkin membunuh anak itu merupakan hal terbaik untuk mencegah kemungkaran. Dan hal yang perlu dipahami adalah ketika Nabi Khidir melakukan semua tindakan di atas, semata-mata itu adalah perintah Allah SWT.
Selanjutnya ketika Nabi Khidir membangun tembok yang ingin roboh sebenarnya itu adalah harta warisan untuk anak yatim yang harus dijaga. Namun ketika sedang membangun, Khidir pun berkata dalam QS Al Kahfi 77- 78, Khidir berkata bahwa, melalui tangannya, dia menegakkan dinding itu. Musa berkata, jika kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidir berkata, inilah perpisahan antara aku dengan kamu.
"Dan bukanlah aku melakuhannya itu menurut kemauanku sendiri (tapi atas perintah Allah). Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (QS al-Kahfi [18]: 71-82).
Baca Lagi : Pemuda yang Tidak Dikenal di Bumi, Tapi Namanya Harum di Langit
Kemudian khidir pun menjelaskan alasan dirinya membunuh anak yang sedang bermain bersama temannya. Menurutnya anak kecil itu merupakan anak nakal dan jahat ketika besar kelak. Mungkin membunuh anak itu merupakan hal terbaik untuk mencegah kemungkaran. Dan hal yang perlu dipahami adalah ketika Nabi Khidir melakukan semua tindakan di atas, semata-mata itu adalah perintah Allah SWT.
Selanjutnya ketika Nabi Khidir membangun tembok yang ingin roboh sebenarnya itu adalah harta warisan untuk anak yatim yang harus dijaga. Namun ketika sedang membangun, Khidir pun berkata dalam QS Al Kahfi 77- 78, Khidir berkata bahwa, melalui tangannya, dia menegakkan dinding itu. Musa berkata, jika kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Khidir berkata, inilah perpisahan antara aku dengan kamu.
"Dan bukanlah aku melakuhannya itu menurut kemauanku sendiri (tapi atas perintah Allah). Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (QS al-Kahfi [18]: 71-82).
Baca Lagi : Pemuda yang Tidak Dikenal di Bumi, Tapi Namanya Harum di Langit
(sri)
tulis komentar anda